Sejarah Madrasah Putri Hidayatul Mubtadi-aat (MPHM)

  • kang santri
  • Mar 14, 2013

AWAL BERDIRINYA MPHM

Pada awal berdirinya, jenjang pendidikan di MPHM hanya sampai tingkat Ibtidaiyyah, memasuki tahun ajaran 1409-1410 H./1989-1990 M. menambah tingkat tsanawiyyah, dan tahun ajaran 1414-1414 H./1993-1994 M. dibuka tingkat I’dadiyyah atau SP (sekolah persiapan) yang bertujuan menampung santri yang datangnya melewati batas akhir pendaftaran siswi baru pada awal tahun.

Pada tahun 2001 M. MPHM mengadakan jenjang lanjutan sebagai wadah siswi tamatan Tsanawiyyah (Mutakhorijat) yang disebut Al-Robithoh. Pada tahun 2004, istilah I’dadiyyah atau SP dibedakan statusnya dengan perincian, tingkat I’dadiyyah diperuntukkan bagi siswi yang tidak lulus tes masuk kelas 1 Ibtidaiyyah, sedangkan SP diperuntukkan  bagi siswi yang datang pada pertengahan tahun. SP dibagi menjadi II, SP I untuk siswi yang ingin masuk di kelas I,II,III Ibtidaiyyah dan SP II bagi siswi yang ingin masuk kelas IV,V,VI Ibtidaiyyah. Pada tahun ini pula jenjang Al-Robithoh yang dibarengi dengan Khidmah pada Pondok maupun Madrasah diwajibkan bagi siswi tamatan Tsanawiyyah sebagai persyaratan mengambil ijazah.

PERKEMBANGAN MPHM

Dalam perkembanganya MPHM pada tahun 1426-1427 H./2006-2007 M. menambah jenjang Pendidikan sampai pada tingkat ‘Aliyah, yang sebenarnya merupakan peralihan status tingkat Tsanawiyyah sebelumnya. Perubahan ini diikuti dengan pergeseran status tingkat sebawahnya, yang semula tingkat Ibtidaiyyah dan SP I,II kini menjadi kelas I,II dan III Ibtidaiyyah. Penambahan tingkatan ini berawal dari usulan Alumni P3HM tertuang dicetuskan ketika berlangsungnya Reuni Akbar I P3HM pada tanggal 03 Sya’ban 1425 H/ 07 September 2005 M. Tujuanya selain meningkat mutu pendidikan juga menyelaraskan dengan sistem pembelajaran yang berlaku secara Nasional.

 PROGRAM PENUNJANG  

Untuk menunjang proses belajar mengajar, MPHM mengadakan beberapa aktivitas, diantaranya:

WAJIB BELAJAR adalah program MPHM yang dilakukan pada pukul 14.00 WIs untuk tingkat ‘Aliyah dan pukul 20.00 WIs untuk tingkat Tsanawiyyah dan Ibtidaiyyah, system yang diterapkan adalah berkelompok dengan anggota 6-7 anak. Yang mana dalam program ini santri dituntut aktif dalam melengkapi makna, belajar memurodi dan membaca sesuai dengan teori Nahwu dan Shorof.

MUSYAWAROH adalah program yang dilaksanakan pada pukul 10.45 WIs bagi siswi tingkat ‘Aliyah dan pukul 13.45 WIs bagi siswi tingkat Tsanawiyyah dan Ibtidaiyyah. Tujuanya untuk  kreatifitas dan kualitas siswi dalam berdiskusi. System dalam kegiatan ini dipimpin oleh satu orang siswi untuk meroisi dan memoderatori dihadapan siswi yang lainnya, dan bagi siswi dituntut untuk mengutarakan pendapat dan menanggapi pendapat lain.

KOREKSIAN KITAB

Tulisan hanyalah sebuah goresan tinta yang tersusun pada selembar kertas, terukir layaknya tasbih, kini menjadi sebuah catatan yang sangat berarti, sebagai media yang sangat efektif untuk mengingat kembali materi palajaran yang telah diterima, oleh karena itu setiap menjelang ujian diadakan koreksian kitab dan buku, yang dikoordinir oleh segenap panitia koreksian dan dilaksanakan oleh segenap Asatidz, Asatidzah.

MUHAFADHOH

Hari yang mendebarkan laksana jam yang berdetak dalam kesunyian, melukiskan suasana hati ketika gendering Muhafadhoh telah ditabuh.

Kegiatan ini diadakan setiap menjelang ujian Akhirussanah dari tingkat VI Ibtidaiyyah sampai dengan tingkat ‘Aliyah dengan materi nadhom yang tengah dihadapi. Seperti Jauharul Maknun, Alfiyah Ibnu Malik, Imrithi dan lain-lainya. Tujuan dari program ini untuk membuktikan bentuk usaha siswi dalam satu tahun penuh menghafal, disamping itu menghafal adalah modal utama untuk memahami pelajaran, seperti yang telah didawuhkan beliau KH. M. Anwar Manshur beliau dawuh”” bahwasanya kepahaman itu bisa didapatkan setelah hafal. Maka dari itu Muhafadhoh juga menjadi persyaratan agar dapat mengikuti ujian. Dan metode dalam kegiatan ini, seorang Ustadz/Ustadzah menyimak hafalan sekitar 10-12 siswi secara bergilir.

SISWI TELADAN

Bentuk kepedulian MPHM untuk memberikan   semangat   tinggi   kepada   siswi dalam belajar, MPHM memberikan piagam penghargaan siswi teladan bagi siswi yang mempunyai semangat dalam belajar dan prilaku yang utama, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Seperti keaktifan siswi selama satu tahun, prestasi belajar yang baik, patuh dalam peraturan dan berakhlakul karimah dalam kesehariannya. Yang mana penentuan siswi teladan ditentukan oleh pengurus kelas dan Rois ‘am dengan persetujuan Mustahiq, dan pemberian penghargaan untuk siswi teladan diberikan pada acara Haul Khataman Pondok Pesantren. Dengan adanya penghargaan ini agar siswi aktif dalam kegiatan MPHM dengan penuh Himmah.

Dari segi pendidikan, selama beberapa tahun ini banyak sekali prestasi yang telah disumbangkan para santri terhitung sejak tahun 2002 hingga sekarang tercatat berjumlah 36 prestasi  dari berbagai macam lomba seperti terlihat dalam tabel berikut ini :

tabel

 

0

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.