Khotbah Jumat: Ibadah-Ibadah Istimewa Dibulan Muharam

أَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ فَاضَلَ بَيْنَ الشُّهُوْرِ وَفَضَّلَ يَوْمَ عَاشُرَاءَ عَلَى جَمِيْعِ أَيَّامِهِ وَ جَعَلَهُ لِعَقْدِ أَيَّامِ الشَّهْرِ وَاسِطَة النِّظَامِ أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ حَمْدَ عَبْدٍ مُعْتَرِفٍ بِأَنَّ التَّوْفِيْقَ لِلْحَمْدِ مِنْ نِعَمِهِ الْعِظَامِ وَأَشْكُرُهُ عَلَى مَوَاهِبِهِ الْجِسَامِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أما بعد فَيآأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوا…

Lanjutkan

Khotbah Jumat: Amalan Pergantian Tahun

أَلْحَمْدُ للهِ مُنْشِئِ الْأَيَّامِ وَ الشُّهُوْرِ وَ مُفْنِي الْأَعْوَامِ وَ الدُّهُوْرِ وَ مُضَاعِفِ الثَّوَابِ لِمَنْ أَطَاعَهُ وَ الْأُجُوْر فَسُبْحَانَهُ مَنْ تُسَبِّحُهُ الْأَفْلَاقِ وَ بِتَسْخِيْرِهِ تَدُوْرُ وَ تُقَدِّسُهْ الْأَمْلَاكُ وَ لِأَمْرِهِ تَبْتَدِرُ الْمَأْمُوْر أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمٍ تَتَجَدَّدُ بِالرَّوَاحِ وَالْبُكُوْرِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْبَوَادِيْ وَالْحُضُوْرِ…

Lanjutkan

Memerdekakan Sejarah Kemerdekaan

Perayaan kemerdekaan RI selalu menjadi momen yang meriah disetiap tahunnya, berbagai macam kegiatan dihelat, ribuan bendera dan pamflet Selamat Dirgahayu dipasang. dimanapun dan dengan cara apapun diseluruh pelosok negeri, kumandang Lagu Kemerdekaan berulang menggaung seantero Nusantara. Namun, situasi ini tak berbanding sebaliknya, masyarakat lebih antusias dalam hal seremonial perayaan kemerdekaan, akan tetapi kosong dari makna…

Lanjutkan

Nasionalisme Rasulullah saw.

Peringatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia merupakan momentum sejarah yang tidak akan pernah terlupakan. Betapa tidak, bangsa Indonesia merasakan kepahitan dan kesengsaraan belenggu penjajahan selama tiga abad lebih. Perlawanan terhadap penjajah dilakukan dimana-mana. Sudah begitu banyak darah pejuang yang mengalir demi memperjuangkan kemerdekaan. Dan pada akhirnya, setelah melalui perjalanan sejarah yang begitu panjang, kemerdekaan yang diproklamirkan…

Lanjutkan

Implementasi Kerukunan Beragama Berdasarkan Status Sosial (Bag. 2-Habis)

(Baca sebelumnya, Bagian 1) Pelaksanaan prinsip-prinsip di atas diklasifikasi berdasarkan status sosial seorang muslim di tengah masyarakatnya: 1. Sebagai anggota dan warga masyarakat Pemeluk agama Islam sebagai anggota dan warga masyarakat di manapun mereka berada, tidak lepas dari bertetangga, berteman dan bermitra dengan pemeluk agama lain, di samping juga bergaul dengan warga masyarakat yang seagama….

Lanjutkan

Kerukunan Antar Umat Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Bag. 1)

Kerukunan antar umat beragama berarti harmonisasi kehidupan umat beragama tanpa mengurangi hak dasar pemeluknya untuk melaksanakan kewajiban agamanya masing-masing. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, kerukunan antar umat beragama adalah suatu keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dan bekerjasama saling bahu membahu dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan…

Lanjutkan

Tafsir Hadis Amar makruf

Jika kita sepenuhnya kembali ke Alquran dan hadis tanpa melalui ulama yang tentunya lebih memahami seluk beluk keduanya, kita akan mudah menemukan pemahaman yang absurd, kacau, dan justru terkesan radikal. Menafsiri sendiri hadis nabi sesuai pengalaman pribadi, atau bahkan berani memfatwakan tafsiran tersebut kepada khalayak, sebelum jelas kebenarannya sama dengan “menyiapkan persinggahan” di api neraka….

Lanjutkan

Mengenal Aksara Pegon

Sebuah realita yang tak terbantahkan, bahwa kelestarian khazanah keilmuan Islam menjadi pondasi utama atas eksistensi agama Islam itu sendiri. Karena alasan tersebut, sejak dulu para ulama telah menggariskan upaya pelestarian akan khazanah keislaman melalui budaya literasi. Tradisi literasi tersebut berjalan dan dikembangkan secara terus-menerus dan berkesinambungan, terutama di pondok pesantren salaf. Adalah Pegon, sebuah metode…

Lanjutkan

Toleransi Sebagai Solusi

Allah SWT telah berfirman dalam al-Qur’an: وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ 118 إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ 119 “Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu….

Lanjutkan