Sudah tidak asing lagu syair cinta tanah air Hubbul Wathon Minal Iman, syair yang digubah oleh kyai karismatik, Rois ‘Am PBNU KH. Abdul Wahab Chasbulloh Pada tahun 1910. Awalnya syair Yalal Wathon dilantangkan para santri setiap hendak memulai mengaji.
Sudah masyhur satu ungkapan;
حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الْاِيْمَانِ
“Cinta tanah air (Nasionalisme) adalah sebagian dari iman.”
Akan tetapi sebagian dari kita mungkin masih bingung terkait status ungkapan tersebut apakah Hadist Nabi atau bukan.
Simpang siur terkait status ungkapan “cinta tanah air adalah sebagian iman” sudah dibicarakan oleh para ulama zaman dahulu. Syekh isma’il ibn Muhammad al-Jarahi al-‘Ajuni as-Syafi’I dalam Kasyfu al-Khafa wa Muzil al-Ilbas Mimma Isytahara min al-Ahadist ‘ala Alsinah al-Nas (Maktabah al-Qudsi, hlm. 345-346, jilid. 1) menjelaskan bahwa ungkapan tersebut adalah Hadist Maudlu’ (perkataan yang dibuat sendiri oleh orang yang meriwayatkan) akan tetapi secara makna isi dari ungkapan tersebut shahih (benar).
Meskipun tidak ada ayat al-Qur’an maupun Hadist yang secara langsung membicarakan cinta tanah air akan tetapi secara eksplisit baik Al-Quran maupun Hadsit membicarakan tentang cinta tanah air.
Allah Swt. berfirman;
إِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْأَنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ قُلْ رَبِّيْ أَعْلَمُ مَنْ جَاءَ بِالًهُدَى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلَلٍ مُبِيْنٍ
“Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) al-Qur’an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.” Q.S Al Qasas:85.
Ayat tersebut turun saat nabi dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke-Madinah. kala itu malaikat Jibril bertanya; “apakah engkau merindukan negerimu?” lantas Rasulullah Saw. menjawab; “ya”. Rasulullah tidak bisa memugkiri bahwa beliau sangat merindukan kota Makkah, tanah kelahirannya. Akhirnya allah Swt menurunkan ayat tersebut.
Dalam penjelasnya, Ismail Haqqi dalam tafsir Ruhh al-Bayan menegaskan bahwa ayat tersebut memberikan isyarat bahwa “cinta tanah air merupakan sebagian dari iman”
Kemudian dalam sebuah hadist Riwayat Imam Bukhari, cinta tanah air juga tergambar dalam sikap Rasulullah Saw.;
أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَانِ الْمَدِينَةِ أَوْضَعَ رَاحِلَتَهُ، وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَّهَا مِنْ حُبِّهَا» . رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.
“Ketika Rasulullah Saw. pulang dari bepergian dan melihat dinding kota Madinah beliau mempercepat laju ontanya dan bila mengendarai tunggangan (seperti kuda), maka beliau gerak-gerakkan karena cintannya kepada Madinah.” (HR. al-Bukhari)
Al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqolani dalam Fath al-Bari menjelaskan:
وَفِي الْحَدِيثِ دِلَالَةٌ عَلَى فَضْلِ الْمَدِينَةِ وَعَلَى مَشْرُوعِيَّة حب الوطن والحنين إِلَيْهِ
“Dalam hadist itu terdapat petunjuk atas keutamaan Madinah dan disyariatkannya mencintai tanah air serta merindukannya”
Perlu juga diingat bahwa cinta tanah air tidak cukup hanya ada dalam hati, akan tetapi cinta tanah air harus dibuktikan dengan tindakan. Kalau cewek butuh bukti akan cinta kamu, apalagi negaramu, kita harus tetap sedia dan tetap setia membela negara kita. Sekian semoga bermanfaat. Waallahu A’lam bi as-Shawab.
Baca Juga; Arti Dan Hikmah Bulan Muharam
Follow; @pondoklirboyo
Subscribe; Pondok Lirboyo