Tanggal 9 Dzulhijjah adalah hari yang mulia. Sebuah hari yang mana para jamaah haji sedang berkumpul di satu titik bernama padang Arafah. Oleh karena itulah, hari ini telah menjadi masyhur di kalangan umat muslim dengan sebutan hari Arafah. Tahukah kamu, bahwa Nabi Muhammad Saw pernah bersabda perihal keutamaan berdoa di hari Arafah. Berikut sabda beliau:
وَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: ««خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ») . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ
Artinya :”Sebaik-baiknya doa adalah doa di hari Arafah, dan sebaik-baiknya doa yang aku dan para nabi sebelumku panjatkan adalah Laa Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syariika Lah, Lahul Hamdu Wahuwa ‘Alaa Kulli Syaiin Qadir.” HR. At Tirmidzi.
Penjelasan Hadits
Sabda ini menunjukkan bahwa doa yang dipanjatkan pada hari Arafah memiliki peluang besar akan terkabul. Karena nabi menyampaikan dengan Bahasa “sebaik-baiknya doa”. Dan juga Bahasa yang disampaikan nabi dalam hadits terebut adalah hari arafah, bukan di padang arafah. Ini menunjukkan bahwa berdoa di hari ini tidak harus dilakukan di padang arafah. Berdoa dimanapun berada tetap tercakup dalam hadits ini. Hal ini selaras dengan komentar Syaikh Abdur Rauf Al Munawi dalam Faidhul Qadir-nya Juz 3 Halaman 471 :
خير الدعاء يوم عرفة” الإضافة فيه يجوز كونها بمعنى اللام أي دعاء خص به ذلك اليوم ذكره الطيبي
Doa Nabi Muhammad Saw Di Hari Arafah
Adapun doa yang sering dipanjatkan Nabi Muhammad Saw pada Hari Arafah adalah :
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِيْ نَقُوْلُ, وَخَيْراً مِمَّا نَقُوْلُ, اَللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ, وَإِلَيْكَ مَآبِيْ وَلَكَ رَبِّيْ تُرَاثِيْ, اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَّاتِ الْأَمْرِ, اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَهِبُّ بِهِ الرِّيْحُ
Artinya: “Ya Allah segala puji hanyalah milikMu sebagaimana kami ucapkan dan bahkan lebih baik dari pada apa yang kami ucapkan. Ya Allah, hanyalah untuk-Mu Shalat, hidup dan matiku. Hanyalah kepada-Mu tempat kembaliku. Hanyalah milik-Mu segala peninggalanku. Ya Allah, sungguh aku berlindung padaMu dari siksa kubur, gangguan dalam hati dan terpecahnya segala urusan. Ya Allah, sungguh aku berlindung pada-Mu dari keburukan yang tertiup bersama angin“.
Terdapat juga hadits lain yang bisa menjadi bukti bahwa hari Arafah adalah hari yang mulia. Konon pada hari inilah Allah Swt benyak membebaskan seseorang dari neraka. Nabi Muhammad Saw bersabda :
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Artinya :“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348).
Dari secuil ulasan berikut, telah jelas sekali bahwa tanggal 9 Dzulhijjah bukan hari yang sembarangan. Tidak terbantahkan lagi perihal kemuliaan hari ini. Bahkan ada anjuran khusus untuk berpuasa pada hari tersebut. Maka dari itu, dalam waktu 24 jam di hari Arafah, setidaknya kita menyisihkan waktu beberapa menit atau beberapa jam untuk memanjatkan doa. Agar kita tercatat sebagai seorang muslim yang istiqomah menjalankan sunah Nabi Muhammad Saw dan tidak menyia-nyiakan momen seperti ini. Selamat berdoa. Sekian semoga bermanfaat.
Baca Juga : Hukum Kurban Online
Follow Instagram : Pondok Lirboyo