LirboyoNet, -Kediri. Indonesia menjadi salah satu “kiblat” bagi negara-negara lain yang dihuni komunitas warga muslim. Tidak hanya berjaya dalam hal kuantitas, Indonesia juga dikagumi karena sukses memerangi radikalisme. Indonesia sukses menangkal isu global ini dengan metode yang kini coba dipelajari oleh negara lain.
Kemarin, duta besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, beserta direktur British Council Indonesia, Paul Smith datang berkunjung ke Ponpes Lirboyo. British Council sendiri merupakan organisasi internasional asal Inggris, yang menawarkan kesempatan pendidikan dan hubungan budaya.
Pagi tadi (26/04), bertempat di Kantor Muktamar Ponpes Lirboyo, beliau berdua beserta rombongan menyapa para santri, serta menyempatkan berdiskusi secara langsung dengan mereka. Beliau berdua mendiskusikan tentang banyak hal, terutama menyangkut ekstrimisme, radikalisme, dan beberapa masalah viral lain, seperti ancaman media sosial, dan pujian atas prestasi keberhasilan Indonesia dalam menangkal isu-isu tersebut.
“Dibandingkan dengan negara lain, banyak yang bisa dipelajari dari pengalaman Indonesia.” Tutur Moazzam yang ternyata juga fasih berbahasa indonesia, “Saya baru dua setengah tahun di Indonesia, tapi yang saya lihat, Indonesia jauh lebih berhasi megendalikan resiko ekstrimisme.”
Kedatangan dubes Inggris ini juga sebagai momen menjalin kerjasama, dan memperkuat tali persatuan dalam menghadapi berbagai ancaman global. Karena mustahil ada bangsa yang sanggup melawan masalah berskala global seorang diri. Butuh kerjasama dari negara lain, agar tercipta pula kerukunan. Sebagai catatan tersendiri, Moazzam Malik menjadi dubes muslim pertama Kerajaan Inggris untuk Indonesia.
“Karena negara kami sadar atas potensi Indonesia, kami berusaha untuk mempererat hubungan, agar kami bisa mendukung proses pembangunan indonesia.” Ungkap Moazzam, “Salah satu kepentingan masa depan yang penting sekali adalah keamanan dan kerukunan, karena kalau tidak ada kerukunan, kesejahteraan kita semua pasti akan dirugikan.” Imbuhnya.
Keberhasilan Indonesia dimata dunia memang sudah diakui, Indonesia memiliki cara-cara sendiri yang unik untuk menghindari segala bentuk dan upaya perusakan identitas bangsa. Utamanya dalam mempertahankan persatuan dan keutuhan umat islam. Tentu saja, sebagai bangsa dengan penganut umat islam terbesar, tidak mudah menjaga persatuan. Tapi indonesia mampu membuktikan hal tersebut. Salah satu caranya melalui adanya lembaga-lembaga pendidikan islam, seperti pesantren. Itu salah satu yang dibidik Kedutaan Inggris, menjalin keharmonisan dengan komunitas pendidikan berbasis islam.
“Harapan saya adalah melalui kerjasama antara lembaga-lembaga muslim di inggris dan lembaga-lembaga muslim di indonesia. Umat muslim di Inggris bisa melihat contoh yang lebih damai, lebih maju, lebih rukun, daripada negara-negara asalnya.” Kata Moazzam. “Saya mau berbagi pengalaman saya di sini, dengan umat muslim di Inggris agar mereka bisa diinspirasikan oleh contoh Indonesia. Kami bisa menjaga kerukunan negara kami dimasa depan.”
Sebelumnya, rombongan sudah terlebih dahulu sowan ke ndalem untuk bertemu langsung dengan pengasuh Ponpes Lirboyo, KH. M. Anwar Manshur. Dengan ramah Kiai Anwar menyambut tamu beliau yang beragama islam ini. Beberapa dialog singkat tentang bagaimana sebenarnya agama islam yang sejati diangkat. Bukan islam dengan wajah radikal seperti yang sekarang kencang berhembus.
“Kami hanya mengulangi apa yang disampaikan oleh KH. Anwar Manshur, bahwa Ponpes Lirboyo siap menjalin hubungan dengan kedubes Inggris, menjalin hubungan dari sisi pendidikan, menjalin hubungan untuk keharmonisan Indonesia dan dunia.” Pungkas Agus Reza Ahmad Zahid sebelum menutup acara pagi tadi.[]