Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan membaca shalawat nabi. Anjuran untuk bershalawat dapat ditemukan dalam Al-Qur’an dan hadits. Anjuran membaca shalawat pertama kali dapat ditemukan pada Surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Surat Al-Ahzab ayat 56).
Khasiat shalawat memang tidak dapat diragukan lagi. Karena sudah banyak para ulama menjelaskan akan keutamaan-keutamaannya. Salah satu di antaranya adalah wajahnya bersinar kelak di akhirat dan Nabi Muhammad SAW akan memanggil orang yang selalu bershalawat kepadanya dengan tanda-tanda itu.
Dahsyatnya Khasiat Shalawat KH Mahrus Aly Lirboyo
Berikut ini adalah khasiat bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu diamalkan oleh KH Mahrus Aly Lirboyo. Menurut KH Mustofa Bisri atau yang kerap disapa Gus Mus, beliau sering menceritakan dalam ceramahnya prihal dahsyatnya shalawat KH Mahrus Aly Lirboyo.
Menurut Gus Mus, KH Mahrus Aly Lirboyo sering memberikan ijazah shalawat yang dibaca sebanyak 1000 kali setiap hari. Salah satu khasiatnya adalah untuk menarik rezeki agar mendekat kepada kita, untuk segera mendapatkan jodoh dan hajatnya mudah terkabul.
Adapun untuk bacaan ijazah shalawat dari KH Mahrus Aly Lirboyo adalah Shallallahu’ala Muhammad atau yang sering disebut dengan shalawat Jibril.
Orang-orang yang sering diberi ijazah shalawat oleh KH Mahrus Aly salah satunya adalah para alumni Pondok Pesantren Lirboyo. KH Mahrus Aly selalu berpesan kepada para alumni untuk selalu mengamalkan shalawat.
Khususnya kepada alumni yang ingin membangun sebuah gedung pondok pesantren, mushalla, masjid, madrasah diniyah dan lainnya. Kepentingannya menurut KH Mahrus Aly Lirboyo adalah agar bangunan yang dibuat itu menjadi bangunan yang barokah dan diridhai oleh Allah SWT.
Selain itu, jika proses pembangunan digempur dengan ijazah shalawat KH Mahrus Aly Lirboyo, insyaallah pembangunan tersebut akan dilancarkan dan dipercepat pekerjaannya oleh Allah SWT.
Berkaitan dengan hal itu, Gus Mus pernah bercerita bahwa beliau banyak diberi ijazah amalan oleh KH Mahrus Aly Lirboyo. Akan tetapi, dari sekian banyaknya ijazah amalan yang diterima Gus Mus dari KH Mahrus Aly Lirboyo, hanya ijazah shalawat jibril yang diamalkannya.
Suatu hari ketika Gus Mus sowan kepada KH Mahrus Aly Lirboyo, Gus Mus melihat ada bangunan baru yang sebelumnya tidak ada.
Gus Mus pun bertanya; “Ini sebulan yang lalu belum ada, sekarang kok sudah ada Kiai?” kata Gus Mus sambil menunjuk ke arah bangunan baru.
KH Mahrus Aly Lirboyo langsung menjawab dengan ringan; “Oh itu cuma 750.”