Jumat (27/05), sekitar pukul 11.00 WIs siang Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya dari Hadramaut Yaman tiba di Lirboyo. Beliau beristirahat di Gedung Yayasan Lirboyo sebelum menunaikan Sholat Jumat.
Sekitar pukul 14.00 para santri telah berkumpul di Aula Al-Muktamar menunggu kedatangan beliau.
Dengan didampingi oleh KH. Athoillah S. Anwar, Habib Syeikh bin Musthofa Ba’abud (Kediri), Agus H. Sa’id Ridlwan, Agus H. Abdurrahman Kafa dan beberapa anggota Majelis Muwasholah, Habib Zaid berjumpa dengan para Santri menyampaikan nasihat-nasihatnya.
Beliau menyampaikan bahwa, “Seyogyanya bagi kita semua untuk memperhatikan setiap keadaan diri kita.
Yang paling penting untuk kita perhatikan adalah niat yang baik dalam setiap keadaan kita.
Kita ini memang hamba Allah yang lemah. Mungkin kita tidak mampu untuk mengerjakan seluruh hal yang baik. Akan tetapi kita dianugerahi oleh Allah dengan sesuatu yang apabila kita menerapkan hal tersebut, kita bisa mendapatkan kebaikan-kebaikan dari hal baik yang tidak mampu untuk kita realisasikan. Bagaimana kita bisa mendapatkan hal tersebut? Yaitu ketika kita mampu menghiasi setiap keinginan-keinginan baik kita dengan niat yang baik.
Ada sebuah kisah, zaman dahulu, seorang faqir dari Bani Isroil yang berjalan melewati gunung, dia mempunyai niat yang baik. Ya Allah, seandainya gunung ini Engkau jadikan harta untukku, niscaya akan aku sedekahkan untuk berjuang meluhurkan Agama Allah, aku sedekahkan untuk faqir miskin, aku sedekahkan untuk orang-orang yang membutuhkan.
Kemudian niat yang menjadi doa tadi terdengar oleh nabi pada zaman tersebut. Lalu ia dipanggil, diberitahu bahwasanya Allah Swt., telah benar-benar menerima sedekah yang engkau lakukan.
Kemudian orang tersebut bertanya, “Wahai Nabi, sesungguhnya saya bukan orang yang kaya, bukan orang yang mampu, bagaimana Allah Swt. menerima sedekah saya? Sedekah saya kapan?
Kata Nabi di zaman tersebut, ‘Karena Allah menerima apa yang engkau cita-citakan sebelum engkau amalkan.'”
Beliau menekankan tentang hal-hal yang mendasar, yaitu tentang pentingnya niat, serta kisah-kisah betapa kuatnya tekad para ulama dalam menuntut ilmu.
Rekomendasi Habib Zaid
Dua kitab yang direkomendasikan beliau yang bisa menginspirasi kita, betapa para ulama sangat selektif dalam menggunakan waktunya untuk belajar, yaitu
- Kitab Shofahatun min Shabril ‘Ulama’
- Kitab Qimatuzzaman ‘Indal ‘Ulama
Beliau berkata, “Kalian di tempat ini tidak sedang belajar ilmu-ilmu elektronik, ataupun ilmu-ilmu geografi, lebih dari itu, sekarang kalian sedang berada pada medan pencarian ilmu yang di mana akan membawa dampak yang sangat besar. Apa itu? Yaitu selamatnya manusia untuk mereka sehingga masuk syurganya Allah. Dan dengan ilmu yang kita pelajari akan menyelamatkan kita dari neraka-Nya Allah Swt. Dan ini adalah tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab bagi setiap orang yang mengemban ilmu agama ini.
Dan tercapai atau tidak cita-cita Anda itu akan Allah Swt. catat sebagai pahala yang besar, ketika kita memiliki suatu niat untuk khidmah kepada umat Nabi Muhammad Saw.”
Baca juga: Kunjungan Habib Abdul Qodir Jailani as-Syathiri
Follow Youtube Pondok Lirboyo
Kunjungan Habib Zaid Yaman ke Lirboyo | Kunjungan Habib Zaid Yaman ke Lirboyo