Hakikat Kaya dan Miskin

  • Nasikhun Amin
  • Agu 24, 2019

Pada suatu hari, ada orang kaya hendak memberi hadiah uang senilai lima ratus dinar kepada imam Junaid. Uang itu diletakkan di depan ulama yang terkenal dengan kesufiannya tersebut.

Melihat hal itu, imam Junaid bertanya, “Engkau masih punya uang selain itu?”

Iya, uang saya sangat banyak.” jawab orang kaya tersebut.

“Apakah engkau masih terus bekerja untuk mendapatkan uang?” imam Junaid kembali bertanya.

“Iya.” orang kaya itu menjawabnya singkat.

“Engkau lebih berhak atas uang ini daripada saya. Saya tidak memiliki uang sebanyak ini. Alhamdulillah, aku tidak ingin mencari bahkan mendapatkannya.” terang imam Junaid kepada orang kaya tersebut.

Dari jawabannya memberikan kejelasan bahwa hakikat kaya adalah perasaan cukup dan mensyukuri atas apa yang dimiliki. Begitu pula sebaliknya, hakikat kefakiran adalah perasaan tamak dan tidak cukup dengan apa yang dimilikinya meskipun ia bergelimang harta.[1] []


[1] Fariduddin Attar, Tadzkirah al-Auliya’, hlm. 378.

0

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.