LirboyoNet, Kediri- Memperingati jasa dan perjuangan orang yang telah meninggal dunia bisa dilakukan dengan beragam cara. Mengadakan peringatan haul adalah salah satunya. Kata haul berasal dari bahasal Arab al-haul, berarti “tahun”, dimaknai di bumi nusantara sebagai peringatan tahunan kepergian orang yang tercinta. Acara yang telah mengakar di masyarakat ini biasa diadakan setiap satu tahun sekali. Umumnya dilangsungkan tepat pada hari kepergian almarhum atau almarhumah.
Kamis malam Jumat kemarin (08/03), diperingatilah haul Hj. Ummi Kultsum. Beliau merupakan putri ketiga KH. Mahrus ‘Aly, penerus ponpes Lirboyo sepeninggal KH. Marzuqi Dahlan. Beliau juga merupakan istri dari KH. M. Anwar Manshur. Ini merupakan haul beliau yang ke 21 tahun. Beliau wafat pada 21 Maret 1997 M, atau bertepatan dengan 18 Dzulqa’dah 1395 H.
Haul yang berjalan khidmat ini diadakan di ndalem KH. M. Anwar Manshur. Dihadiri oleh segenap dzurriyah KH. Abdul Karim, pendiri Ponpes Lirboyo, dan beberapa tamu undangan. Termasuk beberapa tokoh kiai dan ulama di sekitar Kota Kediri.
“Niki nilingaken kulo lan panjenengan sedoyo, anggenipun narbiyyah dateng poro putro monggo kito tambah-tambah. Kersane anak kito dados waladun shôlihun yad’û lahû naliko ba’danipun kito sampun sedo. Sebab sing diarep-arep nggih namung niku. Urip nduwe shodaqoh, gadah amal jariyah, nduwe ilmu diwulangaken, lan nduwe anak sing gelem ndungaaken wong tuo. Sing diarep-arep namung niku. Mulo mugi sedanten kito dipun paringi ingkang kados meniko.” (Sekedar mengingatkan untuk saya dan anda semua. Dalam mendidik anak kita tingkatkan. Supaya anak kita kelak menjadi anak saleh yang mau mendoakan orang tuanya setelah orang tuanya meninggal dunia. Sebab yang diharapkan hanya itu. Hidup punya sedekah, punya amal jariyah, punya ilmu kemudian disebarkan, dan punya anak yang mau mendoakan orang tuanya. Semoga kita semua diberikan hal seperti itu.) Demikian dawuh KH. M. Anwar Manshur. ][