LirboyoNet, Magelang– Sebanyak 57 anggota Himasal (Himpunan Santri dan Alumni Pondok Pesantren Lirboyo) daerah Magelang, telah dibaiat sebagai Kader Penggerak Nahdlatul Ulama yang bekerja sama dengan PCNU Kab. Magelang, Senin (25/03) malam.
Mereka telah dididik selama dua hari oleh Instruktur Nasional dengan disiplin ketat dan penempaan komitmen yang tinggi untuk berkhidmah ‘manut kiai’ menghidupkan dan menggerakkan Jamiyyah Nahdlatul Ulama.
Alumni Pondok Pesantren Lirboyo mencatatkan sejarah, dalam hal ini, Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal Magelang), yang menjadi pertama di Indonesia, Sebagai alumni pondok pesantren yang menggelar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) angkatan pertama.
KH. Ahmad Izzudin, mewakili sambutan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kab. Magelang, dilanjut penyematan baiat peserta kader oleh Rois Syuriah NU Jawa Tengah KH. Ubaidillah Shodaqoh.
Dalam upacara Baiat, Beliau Rois Syuriah menjelaskan, PKPNU bagi alumni telah menjadi keputusan yang wajib, “Peran alumni Lirboyo sangat dinanti oleh masyarakat, terutama dalam melestarikan amaliyah nahdliyin, Panjenengan sedoyo (kalian semua) adalah kiai di kampung masing-masing, dengan mengikuti pendidikan kader semoga meningkatkan ghirah panjenengan dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama, karena alumni pesantren satu-satunya benteng yang sangat diharapkan ” Dawuh beliau.
Mbah Ubaid, panggilan akrab KH Ubaidillah Shodaqoh juga menegaskan, hal itu merupakan instrumen untuk membangun komitmen santri, alumni dalam berjuang di NU.
“Istiqomah berjuang nderek (Ikut) kiai melayani umat melalui Jamiyyah Nahdlatul Ulama.” tambahnya.
Sementara itu Kiai Mukhlison sebagai inspektur upacara baiat kader menjelaskan, langkah besar telah diambil oleh Himasal Magelang dalam menjaga Islam Aswaja dan kesatuan NKRI melalui wadah Nahdlatul Ulama.
“PKPNU segmen alumni pesantren ini menjadi yang pertama kalinya di indonesia, Apa yang telah dilakukan oleh Himasal Magelang dengan mengikuti pendidikan kader penggerak NU merupakan keputusan besar, cerdas dan strategis. Masa depan NU akan lebih baik, karena kekuatan penopang utama telah terkonsolidasi,” Katanya saat pembukaan.
Ia berharap sejumlah alumni pondok pesantren yang berada di lingkungan NU yang lain dapat mencontoh terhadap langkah Himasal Magelang ini. “Bila alumni pondok pesantren di lingkungan NU mengambil langkah yang sama seperti Alumni Lirboyo ini, kita yakin masa kejayaan NU akan terwujud di abad ke-2 dari kelahiran Jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” dawuh Kiai Mukhlison meyakinkan.