Ikhlas dalam beribadah

“Semua manusia akan binasa kecuali orang yang berilmu. Semua orang berilmu akan binasa kecuali orang yang mengamalkan ilmunya. Orang yang mengamalkan ilmunya akan binasa kecuali orang yang ikhlas. Mereka yang ikhlas masih dalam kekhawatiran yang agung.”

-Ahli Hikmah

Sudah menjadi keharusan bahwa mendapatkan pengetahuan tujuan utamanya adalah mengamalkannya. Seperti dalam beribadah, kita senantiasa mencari pengetahuan yang pasti untuk melengkapi apa saja yang dibutuhkan dalam menjalankan ibadah tersebut.

Sebagian dari syarat beribadah adalah ikhlas, seperti yang sudah tertera dalam firman Allah Swt. yang berbunyi:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ… الاية

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama…” (QS. Al-Bayyinah:05)

Dalam menjalankan ibadah, sudah menjadi keharusan bagi kita kaum muslimin agar selalu ikhlas. Dalam hal ini, niat adalah hal pertama yang harus diperhatikan dalam menjalankan amal apapun. Perlu kita ketahui pula, ikhlas mempunyai definisi sebagai berikut:

اَلْإِخْلاَصُ هُوَ تَجْرِيْدُ قَصْدِ التَّقَرُّبِ اِلَى اللهِ تَعَالَى عَنْ جَمِيْعِ الشَّوَاهِبِ

Artinya: “Ikhlas adalah memurnikan tujuan taqarrub kepada Allah ta’âlâ dari segala hal yang mencampurinya.”

Dengan demikian, cocok kiranya jika kita benturkan pengertian ikhlas diatas dengan niat yang tertanam di hati kita saat menjalankan ibadah. Begitu pentingnya niat hingga menentukan amal apakah yang akan kita laksanakan, benar-benar ikhlas atau malah menjadi riya’.

Oleh karena itu, ikhlas dalam niat menduduki posisi kunci dalam semua kegiatan kita. Mari kita selalu berusaha dan berdoa kepada Allah, semoga kita dipermudah oleh Allah dalam beribadah dengan balutan ikhlas lillâhi ta’âlâ.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.