Istirahat dengan Cara Ibadah

Setiap sesuatu tidak akan pernah bisa bertahan selamanya. Maka dari itu kita mengenal istilah istirahat sejenak, baik itu dalam lini kerja atau aktivitas lainnya. Kita tak bisa selalu memaksakan kinerja tubuh yang terbatas, apalagi memaksanya melebihi batas. Bisa-bisa tubuh memberikan peringatan yang menuntut istirahat total. Jika sudah terjadi, maka hanya ada istilah sakit yang menanti. Dan sudah bukan istirahat lagi namanya jika tuntutan tubuh mengharuskan sembuh dari penyakit yang timbul dari kinerja berlebihan tubuh.

Istirahat dapat juga diartikan sebagai lepas sejenak dari sebuah kegiatan sebelum kembali ke kesibukan lainnya, agar kita dapat mempertahankan fokus dalam kegiatan belajar, misalnya. Istirahat tiga puluh menit adalah ide yang cerdas untuk mengoptimalkan kinerja tubuh sebelum mulai beranjak menuju jam pelajaran berikutnya.

Contoh lain dalam kegiatan ibadah sholat adalah duduk istirohah sebelum kembali berdiri dalam solat. Andai kesunahan ini tak ada mungkin para lansia yang sudah sangat renta akan sangat merasa kesulitan dan kehilangan khusyuk saat melaksanakan ibadah.

Memang, istirahat adalah hal yang penting. Karena istrirahat sejatinya adalah tuntutan tubuh. Itu adalah hak tubuh yang harus terpenuhi. Buktinya apabila kita terlalu memaksa dalam melakukan sebuah pekerjaan, contoh yang paling sederhana semisal membuka mata, tubuh dengan sendiri akan merasakan kantuk, lelah, kehilangan fokus dan lain sebagainya. Hal-hal ini adalah indikasi yang menunjukan bahwa sudah saatnya untuk berhenti.

Sehingga sebagai umat Muslim, kita harus bersyukur memiliki ibadah yang bernama solat. Apalagi solat itu dilakukan di tanah Indonesia. Karena di Indonesia, ada sebuah adat yang menarik saat mendengar suara adzan. Seorang pekerja, seperti petani, sesibuk apa pun mereka seketika akan berhenti sebentar ketika suara adzan berkumandang. Mereka dengan kearifan budaya lokalnya akan menegur orang-orang yang masih bekerja dengan semisal “Leren sek, ono adzan.”

Tonton juga: Belajarlah Selagi Masih Muda | KH. M. Anwar Manshur

Itulah penghormatan yang sedari dahulu dibiasakan oleh pendahalu kita. Setidaknya dengan hanya mendengar suara adzan, orang-orang yang memang tertuntut untuk menghidupi kebutuhan duniawi ini, memiliki waktu sekejap untuk mengingat Tuhan. Begitu pula apabila mereka mulai menginjak ke ranah ibadah solat.

Keutamaan Ibadah dalam Kaitannya dengan Istirhat

Ibadah solat apabila kita pandang dari segi sosial memiliki posisi yang strategis dalam perkembangan psikilogis manusia. Coba kita lihat masyarakat di kota-kota besar. Mereka selalu bekerja, bekerja dan bekerja. Pikiran mereka tekah disetel untuk selalu tergantung pada upah produksi prodak-prodak kebutuhan industri. Dan karena kinerja mereka selalu dipaksakan, akhirnya tidak sedikit dari golongan masyarakat ini yang merasa depresi dan tertekan. Contoh yang paling nyata, Jepang yang menjadi negara paling produktif di dunia terbukti juga sukses memecahkan rekor sebagai negara yang memiliki presentasi tingkat bunuh diri tertinggi.