Dalam sebuah sambutan pada acara Haul KH. Mahrus Aly, Abuya Kafabihi menyampaikan sedikit cerita perihal kisah Ayahanda beliau. KH. Mahrus Aly yang dulunya memiliki nama Rusydi ini, mengaji kepada kakak beliau yang bernama Kiai Afifi. Beliau adalah alumni Pondok Termas.
Beliau mengatakan, bahwa Kiai Mahrus bukan anak yang cerdas, membuatnya sering dimarahi oleh sang kakak. Namun, sang ibu berpesan untuk tidak memarahi Rusydi. Karena menurut beliau, suatu hari nanti Rusydi ini akan menjadi orang besar.
Mengetahui pesan ibundanya, untuk melampiaskan kemarahannya, beliau mengajak adiknya tersebut ke kebun untuk memarahinya. “Orang dahulu banyak sekali yang sukses, karena dididik dengan cara yang keras. Sehingga menjadi pribadi yang memiliki mental tangguh.” Tutur beliau Abuya Kafabihi.
Taat Kepada Guru
Beliau mengaji pula kepada Kiai Kholil. Hal yang paling berkesan dengan kiai kholil ini, adalah ketika beliau dijodohkan dengan putri Kiai Abdul Karim. Beliau tidak bisa menghindar. Lalu beliau memutuskan untuk sowan kepada Kiai Kholil.
Pada saat setelah mengucapkan salam, Kiai Kholil langsung mengatakan, “Apakah istikharahmu lebih baik daripada istikharah gurumu?” Artinya, banyak sekali orang-orang sukses itu manut (taat) kepada gurunya.

KH. M. Anwar Manshur : Spirit Ngaji Kiai Mahrus
Kiai Mahrus itu dengan pengajian semangat sekali. Mulai setelah subuh sampai pukul sembilan, kadang pukul sepuluh baru selesai. Meskipun kiai mahrus adalah orang yang sangat sibuk, beliau sangat memperhatikan santrinya, terutama dalam ngajinya. Kiai mahrus baru akan pergi dari rumah, setelah mengaji di pondok beliau. Beliau seringkali mengajak kiai anwar mengaji.
Dengan demikian, semoga santri-santrinya sekarang bisa meneruskan spirit kiai mahrus dalam mengaji. Semoga kita diakui menjadi santri kiai mahrus. Karena kita semua ini tidak memiliki apapun. Hanya dengan meneruskan spirit ngaji beliau inilah, yang semoga bisa menjadi wasilah kita agar mendapatkan barokah.
Kita semua ini, hidup di Indonesia ini harus penuh syukur. Karena mengaji di Indonesia tidak diatur oleh pemerintah. Kita mengaji seharian pun tidak menjadi masalah disini. Dengan demikian, bentuk syukur kita adalah dengan mengaji.
Tonton Live Streaming Haul KH. Mahrus Aly 2022
Baca juga : Imam Nafi’ Al-Madani (Ahli Qira’at yang Memiliki Banyak Keistimewaan)
11