KH. Zamzami Yusuf: Alasan Mbah Juki Tetap Ngaji Kitab yang Berisikan Hadits Dhaif

  • tubagus godhonfar
  • Des 16, 2019

Saya aktif ngaji pasaran kepada beliau, termasuk ketika bulan puasa di sana selalu mengaji Dalail. Pada bulan haji biasanya libur, hal itu saya isi untuk mengaji pasaran bersama Kiai Marzuqi. Yang masih saya ingat beliau mengaji kitab Daqaiqul Akbar. Sebelum mengaji kitab Daqaiqul Akbar beliau berkata, “Mbah Kiai Hasyim Asy’ari sebenarnya tidak mau mengaji kitab ini karena haditsnya memang dhaif dan beliau adalah pakar hadits, namun sengaja saya membacakan ini agar kita lebih banyak mengingat mati sekalipun ini haditsnya dhaif. Dan bagi anak-anak yang belum saatnya tidak usah mengikuti ngaji pasaran.” Artinya anak-anak yang masih di bawah kelas dan masih belum tamatan, masih kelas satu tsanawiyah alangkah baiknya tidak usah ikut. Memang harus orang yang sudah paham betul tentang syariah.

Saya ingat beliau memberi komentar, padahal beliau jarang memberi komentar-beliau berkata, ‘’ Orang-orang wahabi itu mengharamkan ngaji kitab ini.” Begitulah kata Mbah Kiai Marzuqi. Mbah Hasyim tidak sampai mengatakan haram, tapi orang wahabi mengharamkan. Maka jika kalian berhadapandengan orang wahabi dan berdebat-dengan khas bahasa tangannya sambil megangkat-beliau berkata, ‘’Ojo diladeni, gebuk wae,(artinya pukul saja) sebab tidak akan ta’lim.” Sampai semua santri tertawa karena selama mengaji ke Mbah Marzuqi, baru sekeras itu beliau berbicara dan jarang beliau mengungkapkan dengan berapi-api.

Kalau beliau ngaji, kemudian tiba-tiba meloncat, para santri tidak berani mengingatkan. Begitu itu, santri sambil mencari-cari mana yang dibaca beliau. Nah, saat santri mulai ribut, beliau baru dawuh, ‘’Oh, anu to le… salah halaman, iyo-iyo.”()

Sumber: Himasal Lirboyo

0

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.