Pada khutbah Jumat singkat terbaru kali ini, bagaimana bersikap kepada tetangga dengan baik. Penjelasan ini sangat penting bagi kaum Muslim, karena walaupun ada orang yang sholat malam setiap hari dan berpuasa di siang hari, ia dikatakan tidak masuk surga, karena berperilaku buruk kepada tetangganya. Mari kita simak khutbah Jumat singkat terbaru berikut.
Khutbah I
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. (أمَّا بعْدُ)، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jamaah Jumat yang dimulyakan Allah
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allh Swt dengan berusaha sekuat tenaga melaksanakan melaksankan perintah-perintahNya dan menjauhi apa yang yang dilarang olehNya. Diantara sekian banyak perintah Allah Swt. yang disampaikan melalui lisan mulia Nabi agung Muhammad Saw. adalah hendaknya kita sebagai umat islam selalu berbuat dan bersikap baik kepada tetangga, sebagaimana sabda yang indah dari rasul Saw.:
مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بَاللَّه وَالْيَوْمِ الآخٍرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya memuliakan tetangganya.” (HR.Muttafaqun ‘alaih)
Siapa sajakah yang termasuk kategori tetangga dalam ruang lingkup masyarakat? Menurut penjelasan dari Hujjatul Islam, al-Ghazali bahwa tetangga kita adalah orang yang tempat tinggalnya berada di sekitar rumah kita, hingga hitungan rumah ke empat puluh di semua penjuru arah dari tempat tinggal kita, baik dari arah depan, belakang, kanan, ataupun kiri.
Hadirin jamaah Jumat rahimahumullah
Manusia adalah makhluk sosial, oleh karena itu manusia selalu membutuhkan adanya interaksi dengan sesama dalam semua aspek kehidupan untuk memenuhi segala kebutuhan yang dapat menunjang kelangsungan hidupnya. Sedangkan yang paling intens terjadi adalah interaksi dengan tetangga, di mana setiap harinya kita bertemu, berkomunikasi, saling membantu dan tolong menolong dengan para tetangga.
Sebagai contoh, di saat kita sakit orang yang pertama kali membesuk adalah tetangga kita, di saat tertimpa musibah orang yang paling awal menghibur dan menolong untuk meringankan beban kita adalah tetangga, dan di saat kita mempunyai kesibukan yang membutuhkan bantuan orang lain maka tetangga kitalah yang menjadi orang pertama membantu kita. Oleh karena itu agama sangat menekankan kepada kita para penganutnya untuk selalu berbuat baik kepada tetangga. Rasulullah pernah bersabda:
مَازَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِيْ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنًّهُ سَيُوَرِّثُهٌ
“Tak henti-hentinya malaikat Jibril berpesan kepadaku tentang persoalan (berbuat baik kepada) tetangga, sampai–sampai aku menyangka ia akan memberikan hak waris kepada tetangga.” (HR.Mutafaqun ‘alaih)
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Di samping sangat menekankan kepada kita untuk selalu berbuat baik kepada tetangga, agama kita juga mengancam dengan memasukan ke dalam api neraka kepada mereka yang menyakiti tetangganya, walaupun orang tersebut ahli ibadah dan ahli ilmu. Sabda Rasulullah Saw:
وَقِيْلَ لِرَسُوْلِ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَ فُلَانَةً تَصُوْمُ النَّهَارَ وَتَقُوْمُ الَّليْلَ وَتُؤْذِيْ جِيْرَانَهَا. فَقَالَ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : هِيَ فِي النَّارِ
“Telah dilaporkan kepada Rosulullah, sesungguhnya si fulanah itu selalu berpuasa di siang hari, dan ia selalu beribadah di malam hari, akan tetapi ia menyakiti tetangganya. Kemudaian Rosulullah Swa. Berkata : Ia masuk neraka.” (HR.Ahamd dan Hakim)
Hadirin jamaah Jumat yang kami hormati
Di antara sekian banyak sikap dan tindakan baik yang harus diambil dalam interaksi keseharian kita kepada tetangga adalah mengucapkan salam saat berjumpa, membesuknya di saat ia sakit, menghibur dan meringankan bebannya di saat ia tertimpa musibah, memberi selamat saat ia mendapatkan nikmat, ikut bahagia saat ia berbahagia, memaafkan kesalahannya yang pernah ia lakukan, bertutur kata yang sopan dan halus dengan anggota keluarganya, tidak memperbanyak pertanyaan mengenai kondisi internal keluarganya, tidak melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan rasa tidak suka dan tidak nyaman, dan memberi petunjuk padanya tentang hal-hal yang belum ia ketahui baik dalam permasalahan agama atau permasalahan dunia.
Kemudian bila ternyata tetangga kita berlaku buruk kepada kita, maka dalam hal ini agama mengajarkan untuk bersabar dalam menghadapinya, karean membalasnya dengan kejelekan akan menimbulkan permusuhan yang lebih fatal dan berkepanjangan.
Diceritakan dalam sebuah atsar, seorang laki-laki datang mengadu kepada sahabat Ibnu Mas’ud RA. Ia berkata: “Sesungguhnya aku memiliki tetangga yang selalu menyakitiku, mencaci maki, dan mempersulit aku.” Kemudian sahabat Ibnu Mas’ud RA. menjawab: “Pulanglah, sesungguhnya ia (tetanggamu) telah durhaka kepada Allah Swt, karena telah berbuat buruk kepadamu, dan selalu taatlah engkau kepada Allh Swt (selalu berbuat baiklah) dalam urusan dengan tetanggamu itu”.
Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia
Di dalam menjalankan sikap di atas, syari’at tidak membeda-bedakan latar belakang agama tetangga kita, walaupun tetangga kita non-Muslim, kita harus bersikap dan berbuat baik kepadanya. Sebagaimana sabda Rasul Saw:
اَلْجِيْرَانُ ثَلَاثَةٌ : جَارٌ لَهُ حَقٌّ وَاحِدٌ وَجَارٌ لَهُ حَقَّانِ وَجَارٌ لَهُ ثَلَاثَةُ حُقُوْقٍ. فَالْجَارُ الَّذِيْ لَهُ ثَلَاثَةُ حُقُوْقٍ اْلْجَارُ الْمُسْلِمُ ذُوْ الرَّحْمَةِ, فَلَهُ حَقُّ الْجِوَارِ وَحَقُّ الْإِسْلَامِ وَحَقُّ الرَّحْمش. وَأَمَّاالَّذِيْ لَهُ حَقَّانَ فَالْجَارُ الْمُسْلِمُ لَهُ حَقُّ الْجِوَاِر وَحَقُّ الْإِسْلَامِ.أَمَّاالَّذِيْ لَهُ حَقُّ وَاحِدٌ فَالْجَارُ الْمُشْرِكُ.
“Tetangga itu ada tiga macam, tetangga yang memiliki satu hak, tetangga yang memiliki dua hak, dan tetangga yang memiliki tiga hak. Tetangga yang memiliki tiga hak adalah tetangga yang beragama Islam dan masih memiliki hubungan keluarga, maka ia memiliki hak sebagai tetangga, hak sebagai saudara sesama Muslim dan hak sebagai keluarga.Tetangga yang memiliki dua hak adalah tetangga yang beragama Islam, ia memiliki hak sebagai tetangga dan hak sebagai saudara sesama Muslim. Sedangkan tetangga yang memiliki satu hak adalah tetangga yang non-Muslim.” (HR. al-Bazzar dan al-Hasan bin Sufyan)
أَعُوْذُ بِاللَّه مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ .إِنَّ الَّذِيْن آمَنُوْا وَعَمِلُواالصَّالِحَاتِ وَأَخْبَتُوْا إِلَى رَبِّهِمْ أُلَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والرِّبَا وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. فَيَا عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَر
Demikianlah khutbah Jumat singkat terbaru yang bisa kami sampaikan. Semoga khutbah Jumat singkat terbaru ini, bisa bermanfaat, baik bagi khotib, maupun bagi masyarakat luas lainnya. Jangan lupa untuk dukung youtube dan media sosial Pondok Lirboyo, agar semakin berkembang dan maju.