Kisah Hikmah: Antara Ibadah dan Kekayaan

Dikisahkan pada zaman dahulu hiduplah seorang lelaki saleh dari golongan kaum bani Israel. Ia memiliki seorang istri yang salehah.

Di saat yang bersamaan, Allah SWT memberikan wahyu pada seorang Nabi dari golongan bani Israel pada saat itu, “Katakanlah pada lelaki saleh tersebut bahwa aku akan menjadikan separuh dari usianya dalam keadaan kaya dan menjadikan separuh usianya dalam keadaan miskin. Seandainya ia memilih kaya di usia muda, niscaya aku akan menjadikannya miskin di usia tua. Namun seandainya ia memilih miskin di usia muda, niscaya aku akan menjadikannya kaya di usia tua.

Setelah menerima wahyu tersebut, Nabi yang dimaksud segera menyampaikan kabar itu pada lelaki saleh yang dimaksud. Mendapatkan kabar tersebut, lelaki itu menghampiri istrinya untuk menceritakan apa yang baru saja ia terima.

Apa pendapatmu tentang hal ini, wahai istriku?” tanya lelaki tersebut.

Apapun yang terbaik untukmu suamiku”, Jawab sang istri.

Aku berpendapat lebih baik memilih miskin di masa muda. Sehingga aku masih mampu untuk bersabar dan beribadah pada Tuhanku. Dan ketika aku menginjak usia senja, aku memiliki segala hal yang menjadi kebutuhanku, sehingga aku akan mampu melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah dengan tenang”, lelaki tersebut mengemukakan pendapatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.