Pada suatu hari, seorang pria dengan berani menghadang Sayyid Ali Zainal Abidin yang baru saja keluar menuju ke masjid. Pria tersebut lantas mencela dan mencaci-maki salah satu cicit Rasulullah SAW tersebut.
Melihat kejadian itu, para pengawal Sayyid Ali Zainal Abidin hendak memukul dan menyakiti pria tersebut. Namun Sayyid Ali Zainal Abidin mencegah mereka dan berkata, “Cegahlah tangan kalian darinya.”
Lantas, Sayyid Ali Zainal Abidin kembali menghadap pria tadi. Dengan sikap santun dan lemah lembut, beliau berkata, “Wahai tuan, aku memiliki kekurangan lebih banyak dari yang engkau katakan. Kekuranganku yang tidak engkau ketahui justru lebih banyak lagi. Jika engkau membutuhkannya, aku akan menyebutkan semuanya kepada engkau.”
Seketika itu juga, wajah pria itu memerah karena menahan rasa malu. Kemudian Sayyid Ali Zainal Abidin memberinya gamis yang ia kenakan dan memerintahkan untuk memberikan hadiah seribu dirham untuk pria tersebut.
Pria itu pun berlalu seraya mengatakan, “Aku bersaksi bahwa pemuda ini (Sayyid Ali Zainal Abidin) adalah keturunan Rasulullah SAW.”
Disarikan dari salah satu karya Imam al-Ghazali yang berjudul At-Tibr al-Masbuk fi Nashihah al-Mulk, hal. 25.
Baca juga:
KETIKA HABIB ALI AL-JUFRI DAN KIAI ANWAR MANSHUR BERBAGI BERKAH MELALUI AIR MINUM
Subscribe juga Youtube:
Pondok Pesantren Lirboyo
# KISAH SANTUN SAYYID ALI ZAINAL ABIDIN
# KISAH SANTUN SAYYID ALI ZAINAL ABIDIN