Keyakinan yang murni, ikhlas, adalah senjata bagi kaum muslim. Pun, ketika apa yang mereka yakini tidaklah sesuai dengan apa yang sebenarnya. Dengan keyakinan akan mendapat berkah, seseorang di kisah ini dapat memperolehnya, meskipun dari pihak yang tidak diduga-duga.
Alkisah, terdapat segerombolan pencuri sedang melancarkan aksinya di suatu malam. Mereka hendak membegal sekawanan penunggang onta, tapi nihil, mangsa yang mereka tunggu tak kunjung nampak, hingga larut malam mereka menunggu, sampai putus asalah yang dijumpai. Bingung mau bermalam di mana, hingga diputuskanlah untuk mampir dipemondokan dengan cara baik-baik.
Setelah mengetuk pintu, mereka berkata kepada pemilik rumah, “Kami adalah sekelompok pasukan perang, izinkanlah kami bermalam di rumahmu malam ini saja,” dalih mereka untuk mengelabuhi. Pemilik rumah pun membukakan pintu tanpa basa-basi, karena tahu kemuliaan para tamunya. Ia mempersilahkan para penjahat itu masuk. Tak cukup itu, ia juga melayani keperluan tamunya, dengan niatan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dan mencari berkah orang-orang yang ia percayai sebagai pejuang di jalan Allah itu.
Pemilik rumah ini mempunyai seorang anak yang lumpuh, tak mampu untuk berdiri. Ia bernisiatif mengambil air sisa yang telah digunakan pencuri yang mengaku pejuang tersebut. Ia menemui istrinya dan berkata, “Usapkanlah anak kita menggunakan air ini pada anggota tubuhnya barangkali ia bisa sembuh berkat air sisa para pejuang itu,” perintahnya dengan keyakinan yang mantap. Si istripun menjalankan perintah suaminya.
Setelah itu, di pagi yang cerah, gerombolan itu keluar rumah untuk mencuri di suatu tempat. Ketika mereka kembali sore harinya,mereka dibuat heran saat berpapasan dengan bocah, yang tak lain anak sang pemilik rumah. Di hari sebelumnya, mereka masih melihatnya hanya bisa tidur di atas ranjang. Sekarang, bocah itu sudah berdiri dengan gagahnya. Untuk menghilangkan rasa penasaran, mereka bertanya pada pemilik rumah. “Bukankah ini anak yang kami lihat tempo hari masih tidur tak berdaya?” “ya, benar sekali,” jawab pemilik rumah bergairah. “Aku mengambil sisa air yang kalian gunakan kemarin malam dan kuusapkan pada anakku. Atas kuasa Allah, berkat kalian Allah menyembuhkannya.” Sontak para pencuri itu menangis terharu dengan apa yang dikatakan pemilik rumah, karena begitu kuatnya keyakinannya.
Lalu pencuri tersebut membuka jati diri mereka siapa sebenarnya “Ketahuilah, sesungguhnya kami bukanlah para pejuang dijalanNya, kami adalah para pencuri yang sedang beraksi untuk merampok di jalanan. Hanya saja Allah menyembuhkan penyakit anakmu dengan sebab keyakinanmu yang kuat. Sungguh kami semua telah bertaubat kepadaNya.”
Setelah kejadian ini merekapun bertaubat dengan sebaik-baiknya taubat, dan bergabung dengan pasukan perang kaum muslimin, menjadi pejuang di jalan Allah dengan sesungguhnya hingga semua dari mereka terbunuh dengan syahid, Subhaanallah.
0