Liburan, Ngaji Tidak Libur

Ujian semester genap telah usai. Banyak para santri yang memilih pulang kembali ke rumah, untuk sekedar melepas penat menghabiskan momen liburan, atau silaturahim kepada keluarga masing-masing. Namun banyak juga yang memilih untuk tidak pulang dan menetap di pondok. Mereka memilih untuk menghabiskan masa liburan di pesantren. Banyak kegiatan positif yang dilakukan para santri yang tidak pulang. Salah satunya adalah mengikuti pengajian kitab-kitab kuning yang dibacakan oleh para asatidz. Ya, meski sudah masuk suasana liburan, ngaji tetap jalan. Masih ada asatidz yang membacakan kitab-kitab tipis. Para asatidz  memang sengaja memilih kitab-kitab yang tidak terlalu tebal, dimaksudkan agar dapat dikhatam dalam beberapa hari ketika musim liburan.

Beberapa kitab yang dibacakan seperti kitab Khosois Nabi Muhammad SAW, Bidayatul Hidayah, Majmu’ Mawalid, Matan Al-Jurumiyyah, dan lain-lain. Kitab-kitab itupun seluruhnya terbilang kitab yang tipis dan rata-rata bisa dikhatamkan dalam jangka waktu sekitar satu minggu jika istiqomah mengaji.

Untuk kitab-kitab yang tebal dan berjilid-jilid masih belum dimulai. Biasanya paling cepat pada pertengahan bulan Sya’ban setelah seluruh aktifitas pondok benar-benar selesai total. Insyaallah untuk tahun ini di serambi Masjid Lawang Songo akan dibacakan kitab Matan Muhadzab, yang secata bergilir dikaji oleh beberapa masyayikh sesuai selebaran yang sudah mulai ditempelkan.

Para santri yang mengikuti pengajian kitab-kitab kecil pada liburan inipun cukup lumayan. Peserta pengajiannyapun tidak hanya dari tingkatan Ibtida’iyyah saja. Namun siswa tingkat seatasnya juga banyak yang ikut. Semoga saja keistiqomahan dalam menuntu ilmu ini akan membawa berkah tersendiri yang bisa dirasakan kelak dikemudian hari.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.