Kematian masih saja menjadi misteri ilahi dan harus terus seperti demikian, karena kalau tidak, manusia akan berbuat sekenaknya, setelah ia tahu bahwa detik-detik kematian akan tiba, baru kemudian ia bersungguh-sungguh taubat kepada Tuhan. Tidak seru lagi. Kondisi, kapan terjadi dan ditempat mana, pun sama sekali makhluk tidak diberi bocoran.
Sebuah kisah menggelitik terjadi waktu Nabi Sulaiman As. sedang berkumpul dengan para pengikutnya, beliau dirubung. Sesaat kemudian dari kejauhan nampak seseorang yang dengan serius menatap tajam salah satu orang yang ada disekitar Nabi Sulaiman.
Yang ditatap merasa risih dan gerah, kenal saja tidak tapi pandangannya begitu menusuk. Lama kelamaan karena sudah tidak betah dipandangin terus, orang ini bertanya kepada Nabi Sulaiman.
“Wahai Nabi Allah, siapa gerangan orang yang disana itu, ia sedari tadi mengawasiku” ujar orang tersebut.
“ia Malaikat Maut” tukas Nabi Sulaiman enteng. Mendengar jawaban yang mengerikan ini orang tadi gemeteran.
“kalau begitu, ia menghendakiku? (untuk dicabut nyawanya) Nabi Sulaiman mengiyakan. Tambah menjadi-jadi kengerian yang dirasa olehnya.
“kalau seperti itu. Tolong wahai Nabi engkau perintahkan angin agar ia menerbangkanku ke Hindia” pinta orang ini. tanpa keberatan Nabi Sulaiman mengabulkan permohonannya. Dengan kecepatan super, anginpun membawa orang tersebut kenegara yang dipinta.
Setelah orang ini pergi, Nabi Sulaiman bertanya pada Malaikat Maut “Malaikat Maut, kenapa engakau memandanginya dengan serius lagi tajamtadi?”
“aku mengawasinya karena aku sendiri heran” jawab Malaikat Maut
“heran kenapa?”
“aku ditugaskan Tuhan untuk mencabut nyawanya di Negara Hindia. Namun aku menjumpainya tadi ada didekatmu (Palestina) ini membuatku heran” setelah berkata demikian Malaikat Maut bergegas pergi menuju Hindia untuk melanjutkan tugasnya tadi. [ABNA]
0