Masa Orientasi Santri Baru

  • Hisyam Syafiq
  • Sep 29, 2015

LirboyoNet, Kediri – Kemarin siang, Senin (28/09) seluruh siswa kelas IV Ibtida’iyyah Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien (MHM) berkumpul di Aula Al-Muktamar Lirboyo. Aula ini merupakan ruangan terbesar yang dimiliki Pesantren Lirboyo yang berdiri megah di bagian barat pesantren. Selain untuk rutinitas para santri, gedung ini juga disewakan kepada umum (dengan catatan acara yang digelar harus memenuhi syarat dan ketentuan). Meski lokasi gedung terbilang jauh dari asrama para santri, siang itu mereka rela berduyun-duyun ke barat demi melaksanakan agenda ta’arruf bersama para dewan mustahiq (wali kelas).

Jumlah siswa kelas IV Ibtida’iyyah sendiri tahun ini mencapai angka 1.610 siswa, terbanyak dibanding siswa kelas lain. Jumlah sebanyak itu terbagi atas delapan bagian (A-H), yang menempati total 24 lokal kelas.

Acara yang bisa dikatakan sebagai masa orientasi sekolah tersebut, sebenarnya diikuti pula oleh beberapa siswa yang berangkat dari kelas di bawahnya, entah kelas III Ibtida’iyyah maupun Tingkat Idadiyah (Kelas Persiapan). Dalam acara tersebut, mereka dikasih kejelasan tentang sistem pembelajaran di Ponpes Lirboyo. Meskipun toh acara semacam ini sudah digelar pada Syawal kemarin, pihak MHM merasa perlu menggelarnya kembali karena banyak juga para santri yang datang setelah acara ta’aruf pada bulan syawal digelar.

Siang itu mereka yang masih dalam taraf mencoba beradaptasi dengan lingkungan pendidikan baru, dikenalkan dan diberi pengarahan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo sangat menekankan pendidikan yang berdasar pada akhlaqul karimah, etika yang baik. Karena para masyayikh memandang bahwa kemampuan beretika yang paripurnalah bekal terbaik untuk berkehidupan nan harmonis di masyarakat kelak.

Apalagi, prilaku sosial bangsa Indonesia saat ini berada pada level yang mengkhawatirkan. Keresahan para tokoh bangsa atas fenomena kemerosotan moral ini bertebaran di berbagai media. “Akhlak adalah modal utama yang harus ditularkan oleh santri-santri Lirboyo pada masyarakat sekitarnya. Kita sabarkan hati kita untuk tetap berjihad dalam menyempurnakan akhlak, yang sudah dikawal oleh Rasulullah SAW, sejak dahulu,” tegas Saiful Mujab, salah seorang pengajar siswa kelas IV Ibtida’iyyah kepada para siswa.][

0

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.