Lirboyo.net – Jumat (25/08) Puluhan santri Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri belajar menentukan arah qiblat salat, mereka belajar menggunakan rashdul qiblat berdasarkan arah matahari. Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan oleh Seksi PESDA (Pengembangan Sumber Daya Santri), Pondok Pesantren Lirboyo untuk membahas tentang bagaimana cara mengukur arah qiblat dengan alat yang sederhana yaitu dengan memakai metode rashdul qiblat dan tongkat istiwa’.
Acara dimulai dengan pemaparan singkat alat-alat yang bisa digunakan untuk mengukur arah kiblat, kemudian dilanjutkan dengan menghitung jam rashdul qiblat menggunakan kalkulator scientific. Dengan seksama, mereka mengikuti keterangan pemateri penentuan arah qiblat. Pematerinya adalah Bapak Kiyai Asmujib dari Kras Kediri, beliau merupakan alumni Pondok Pesantren Lirboyo sediri.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menetapkan arah qiblat alias posisi lurus dengan Ka’bah di Makkah. Bagi yang mahir ilmu falak, arah qiblat bisa dilakukan dengan menggunakan penghitungan matematis menggunakan rumus segitiga bola atau yang dikenal dengan Spherical Trigonometri dengan mengetahui terlebih dahulu koordinat Lintang dan Bujur, baik Ka’bah maupun lokasi yang akan diukur. Meski agak rumit, cara ini bisa dilakukan kapan saja, tanpa menunggu waktu-waktu khusus.
Ada pula cara yang berpatokan kepada bayang-bayang yang dihasilkan matahari pada peristiwa yang dikenal istiwa’ a’dham atau rashdul qiblat. Saat rashdul qiblat berlangsung, posisi matahari tepat di atas Ka’bah sehingga seluruh bayangan benda tegak lurus akan mengarah ke arah Baitullah (kiblat).
“Kami sangat berterima kasih sudah diajarkan cara perhitungan untuk mengukur arah kiblat, walaupun materinya sedikit susah untuk kami, namun menghitung dengan kalkulator scientific sangat menyenangkan karena kami merasa tertantang untuk mendapatkan hasil perhitungan yang benar,” ujar Muhammad Fathoni salah seorang santri yang mengikuti kegiatan tersebut.
Setelah penyampaian materi sudah selesai kemudian dilanjutkan praktik untuk mengukur qiblat secara langsung ke halaman Aula Al-Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo. Mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan ini meski sinar matahari siang hari mengenai tepat arah pandangan mereka, mereka tak peduli.
Untuk memastikan arah kiblat melalui peristiwa Rashdul Qiblat, dalam praktiknya, dapat digunakan sebuah bandul atau pendulum yang cukup berat dengan tali yang kukuh sehingga stabil saat terkena getaran atau hembusan angin. Bayangan benda dari hasil timpaan cahaya matahari itulah arah kiblat yang sesungguhnya. Kegiatan ini berlangsung sekitar 4 jam dan berjalan dengan lancar hingga akhir acara. Wallahu A’lam Bishawab.



Baca Juga; Sejarah Langgar Angkring; Cikal Bakal Bangunan Ponpes Lirboyo
Follow Instagram ; @pondoklirboyo
Subscribe; Pondok Lirboyo