Menggemakan Shalawat untuk Kebaikan Umat

  • Hisyam Syafiq
  • Nov 01, 2015

LirboyoNet, Kediri – “Semoga acara ini menjadi pembuka tahun yang baik. Kebaikan bagi kita dan bagi seluruh umat Nabi Muhammad SAW,” harap al-Habib Abdullah bin Abdurrahman al-Muhdhor, di depan ribuan hadirin Muwasholah Baina Ulama-il Muslimin tadi malam (31/10). Dengan tema Meneguhkan Ajaran Aswaja An Nahdliyah untuk Pembangunan Indonesia, pantaslah harapan-harapan dikumandangkan demi kebaikan seluruh umat, khususnya umat yang ada di Nusantara.

ahlu bait dari kota Tarim, Yaman ini ditemani oleh al-Habib Sayyidi Baraqbah dari Yogyakarta sebagai penerjemah. Di tengah-tengah ceramah beliau berkisah. Suatu ketika, Siti Aisyah mengetuk pintu. Oleh Rasulullah ditanya, “Siapa engkau?” “Saya Aisyah, ya Rasulallah.” Di detik kemudian, Rasulullah melantunkan doa yang panjang. “Berkati Aisyah ya Allah, Rahmati Aisyah ya Allah, Ampuni kesalahannya ya Allah,..” dan seterusnya. Ini membuat Aisyah tidak dapat berkata-kata. Rasulullah bertanya, “Ada apa engkau, ya Aisyah?” “Saya senang sekali.” “Doa itu wahai Aisyah, kupanjatkan setiap malam untuk seluruh ummatku.”

Kecintaan Nabi Muhammad kepada ummatnya tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Bahkan, ketika saatnya manusia berpikir nafsiy-nafsiy, yakni saat sakaratul maut, Rasulullah masih bergumam, “ummatiy, ummatiy.”

Ribuan jamaah putri terlihat memadati Aula Al-Muktamar untuk mengikuti Gema Shalawat Majelis Muwasholah Baina Ulama-il Muslimin. Acara ini disiarkan langsung oleh BBS TV.
Ribuan jamaah putri dalam Gema Shalawat Majelis Muwasholah Baina Ulama-il Muslimin 1437 H. Acara ini disiarkan langsung oleh BBS TV.

Setelah memberikan pencerahan kepada jamaah, beliau mengijazahkan amalan harian para habaib, yang terangkum dalam kitab Khulashoh al-Madad al-Nabawiyah. Sebenarnya, di penyelenggaraan Muwasholah pada tahun-tahun sebelumnya juga dilakukan pengijazahan kitab ini. Namun, kata al-Habib Sayyidi, pengijazahan yang berulang-ulang ini akan semakin menguatkan tali hubungan jamaah dengan para ulama dan habaib.

Sebelum al-Habib Abdullah memberikan pencerahannya, acara yang berlangsung di Aula Al-Muktamar Ponpes Lirboyo ini terlebih dahulu dibuka dengan sambutan KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo selaku tuan rumah. Kemudian, KH. Saiful Maslul beserta pengiringnya mengajak hadirin untuk bershalawat. Grup shalawat yang mengiringi beliau datang dari Batu. Mereka adalah grup shalawat Ar-Ridlwan, asuhan al-Habib Jamal Baagil yang pada malam itu berhalangan hadir.

Acara yang juga disiarkan secara langsung oleh BBS TV ini dilanjutkan dengan ceramah agama. Pada kesempatan pertama, al-Habib Ubaidillah al-Habsyi banyak menyinggung masalah aqidah umat islam, yang makin lama makin terancam. “Mbah Manab (KH. Abdul Karim -red) pendiri pesantren ini, sowan kepada Syaikhona Kholil di Bangkalan. Beliau meminta ijazah mengamalkan Ratibul Haddad. Ini tidak lain untuk menguatkan aqidah ahlussunnah yang beliau genggam.”

Berturut-turut kemudian, ceramah agama disyi’arkan oleh al-Habib Hasan al-Muhdhor dari Probolinggo, dan al-Habib Sholeh al-Jufri dari Solo.

Meskipun acara ini berlangsung hingga pukul 02.00 WIB, tidak membuat jamaah suntuk. Format acara yang menyelingi setiap mauidhoh dengan menggemakan shalawat menjadikan jamaah tetap semangat untuk mengikuti acara sampai selesai.][

0

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.