Mukjizat yang sering ada kaitannya dengan Nabi Muhammad SAW adalah mukjizat nabi membelah bulan menjadi dua bagian. Cerita ini terkenal melalui beberapa narasi yang tercatat dalam beberapa kitab hadis dan tafsir, seperti Tafsir Ibn Katsir dan Sunan al-Tirmidzi.

Pada satu waktu, lima tahun sebelum hijrahnya Rasulullah SAW, tepatnya pada tahun yang kedelapan dari kerasulan Nabi Muhammad SAW, penduduk Mekah menantangnya untuk menunjukkan mukjizat sebagai bukti kenabian beliau.
Sebagai respons, Nabi Muhammad SAW memohon kepada Allah untuk menunjukkan mukjizat, dan pada saat itu bulan dikabarkan terbelah menjadi dua bagian sejenak. Di mana kaum Mekah memandang Gua Hira yang berada di Jabal Nur berada di antara keduanya (bulan yang terbelah tersebut).
Setelah kaum Musyrik melihat terbelahnya bulan tersebut, mereka justru berkata: “Muhammad telah menyihir kita”. Sedangkan yang lainnya juga berkata: “Muhammad telah menyihir bulan, sehingga bulan bisa terbelah menjadi dua.”
Bantahan untuk Ungkapan Kaum Musyrik Tentang Mukjizat Nabi Membelah Bulan

Pada saat yang sama, perkataan-perkataan kaum Musyrik tersebut dimentahkan oleh pernyataan dari para musafir (rombongan orang-orang yang sedang dalam perjalanan), yang juga ikut menyaksikan kejadian langka waktu mereka sedang dalam perjalanan.
Langkanya peristiwa ini, atau yang biasa disebut sebagai mukjizat, diceritakan oleh Allah SWT dalam surat Al-Qamar ayat 1-3 yang berbunyi:
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ وَإِن يَرَوْا ءَايَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌ (3) وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌ (3)
“Telah dekat datangnya Hari Kiamat dan telah terbelahnya bulan. Dan jika mereka (orang-orang Musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.”
Beliau perlihatkan kepada mereka bulan terbelah. Sampai mereka lihat Hira (nama tempat) di antara keduanya.
Mukjizat terbelahnya bulan ini juga banyak tercantum dalam hadis-hadis shahih, antara lain dalam hadis al-Bukhari sebagai berikut:
عن عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه ، قَالَ : انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم شِقَتَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلماشْهَدُوا ” أخرجه البخاري”
Dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata: “Bulan telah terbelah pada masa Rasulullah SAW menjadi dua bagian, maka Nabi Muhammad SAW berkata: “Saksikanlah kalian semua.” (HR. Imam Al-Bukhari)
حديث أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه ، أَنَّ أَهْلَ مَكَّةَ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُرِيَهُمْ آيَةٌ فَأَرَاهُمُ انْشِقَاقَ الْقَمَرِ أخرجه البخاري
“Dari sahabat Anas bin Malik RA: “Sesungguhnya penduduk Mekah telah meminta kepada Rasulullah SAW untuk memperlihatkan kepada mereka (mukjizat) tanda-tanda (kerasulannya), maka Rasul memperlihatkan kepada mereka terbelahnya bulan.” (HR. Imam Bukhari)
Kewajiban Umat Islam Menyikapi Mukjizat Nabi Membelah Bulan

Walaupun cerita mengenai mukjizat Nabi Muhammad SAW membelah bulan masih ada orang yang tidak mempercayainya, akan tetapi sebaagi umat Islam, wajib untuk meyakini peristiwa tersebut. Karena sudah ada dalil nas baik dari al-Quran maupun hadis yang menyatakan demikian.
Pastinya, umat Islam harus percaya akan hal ini. Karena dalam beragama, umat Islam harus meyakini dalil yang secara eksplisit tercantum dalam nas Al-Quran dan hadis-hadis shahih.
Penulis: M. Fahim Bariklana
Referensi:
- Tafsir Ibnu Katsir 7/473
- Allu’lu’u wa al-marjan 1/890
- Muhammad Rosulullah 1/606
Jangan lupa untuk membaca khutbah jumat bulan muharam karena pembahasannya sangat menarik untuk dihayati. Jangan lupa untuk dukung youtube dan media sosial Pondok Lirboyo, agar semakin berkembang dan maju.