Pesona Kota Tarim dan Penduduknya

  • santri lirboyo
  • Okt 10, 2021
Pesona kota Tarim dan Penduduknya

Pesona kota tarim dan penduduknya

Sebuah kota kecil yang hening. Tak ada suara bising klakson kendaraan akibat mobil-mobil yang berebut jalan, tak ada tempat kongkow bagi muda-mudi puber, butik yang menyediakan pakaian keluaran terbaru, tak ada gedung pencakar langit atau jenis kemewahan lain sebagaimana pemandangan umum di kota-kota metropolitan lainnya.

Bila Makkah dan Madinah merupakan penggalan surga yang telah diberkahi oleh Allah, barangkali kota ini adalah luberan berkah kedua kota suci tersebut. Sebuah kota yang penduduknya selalu memegang teguh dan melestarikan ajaran kanjeng Nabi.

Tarim, sebuah kota yang berada di provinsi Hadramaut, Yaman. Nama Tarim konon diambil dari nama putra Raja Hadramaut, yaitu Tarim bin Hadramaut. Kota ini mempunyai eksotika dan nilai sejarah yang sangat tinggi. Hal tersebut bisa dilihat dari arsitektur bangunan dan rumah masyarakat yang terbuat dari tanah.

Meski berada pada kawasan yang berbukit dari batu, kerikil dan padang berpasir, tumbuhan dan pohon-pohon tetap dapat hidup dan tumbuh. Air tetap mengalir dan melimpah. Oleh karena itu, Tarim juga sering disebut Tarim al-Ghanna yang merujuk kepada banyaknya pohon-pohon yang tumbuh serta sungai-sungai yang mengalir di situ. Penduduknya pun dapat hidup dengan makmur melalui kegiatan berdagang, berkebun, dan lainnya.

Penduduk Yaman, Tarim khususnya merupakan orang-orang yang terkenal dengan kelembutan hatinya. Sebagaimana hadits yang ada dalam kitab Al-Jami’ Al-Shoghir, nabi Muhammad SAW bersabda:

أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمِينْ, هُمْ أَرَقَّ قُلُوْبًا, اَلْإِيْمَانُ يَمَانٌ وَ الْفِقْهُ يَمَانٌ وَ الْحِكْمَةُ يَمَانِيَّةٌ

Keutamaan Ahli (penduduk) Yaman

Sayyidina Abu Bakar As-Shidiq pun pernah secara khusus mendoakan kota Tarim dan penduduknya. Dalam kitab Fawaid al-Mukhtaroh karya Al-Habib Zain bin Smith diceritakan bahwa ketika sahabat Ziyad bin Labid al-Anshori selaku gubernur Yaman (pada waktu itu) mengajak seluruh penduduk Yaman untuk berbaiat pada kekhalifahan sayyidina Abu bakar, penduduk Tarim lah yang menerima baiat tersebut pertama kali dengan suka rela. Mendengar kabar tersebut, sayyidina Abu Bakar bergembira dan mendoakan secara khusus pada penduduk Tarim dengan tiga hal. Yang pertama sayyidina Abu Bakar mendoakan agar kota Tarim menjadi kota yang makmur, doa yang kedua adalah untuk keberkahan air di kota ini, dan doa-harapan agar kelak lahir banyak ulama dan wali di kota ini (Tarim).

baca juga: Al-Habib Salim bin Abdulloh Assyatiri Tarim Hadramaut Yaman

Selain kemakmuran tanah Tarim, kabaikan dan kelembutan hati penduduknya, kemuliaannya pun juga tampak melalui Ahlu Bait yang banyak menetap di kota ini.  Adalah Al-Imam Ahmad bin Isa, seorang ahlu bait yang berhijrah ke Hadramaut. Dinamakan Al-Muhajir karena beliau meninggalkan Basrah, Iraq pada zaman pemerintahan Khalifah Abbassiyah yang berpusat di Baghdad, pada tahun 317 Hijriyah. Mula-mula ke Madinah dan Mekkah, kemudian pada tahun 318 Hijriyah, dari Mekkah ke Yaman kurang lebih sekitar tahun 319 Hijriyah.

Beliau berhijrah disebabkan karena banyaknya fitnah yang terjadi di Iraq pada waktu itu, banyak para Ahlul Bait keturunan Rasulullah SAW diburu atau bahkan dibunuh karena pemerintah khawatir kalau mereka mau mengambil-alih kekuasaan. Beliau berhijrah dengan diikuti oleh 70 orang dari keluarga maupun pengikutnya.

Dari beliaulah, kemudian ajaran-ajaran Rasulallah SAW berkembang di Hadramaut. Melalui beliau pula, lahir banyak ulama ahlu bait yang dijadikan sandaran bagi umat Islam di dunia. Lantaran beliau semua, kota Tarim menjadi kota ilmu dan kota religius.

Disana, ada banyak pondok dan tempat belajar bagi pelajar Islam dari berbagai penjuru seperti Rubath Tarim, Darul Musthofa, Al-Ahgaf, dan lain sebagainya. Masjidnya pun tak kalah banyak ada ratusan masjid di kota Tarim yang tak pernah sepi dari ibadahnya solihin dan khlowatnya tholibin. Saking banyaknya wali dan ulama di Tarim, kota ini juga menjadi mulia dan membuat lingkungan sekelilingnya terberkahi dengan kebaikan. Sampai ada ungkapan, شوارع تريم شيخ من لا شيخ له. Jalanan kota Tarim adalah guru bagi orang yang tak mempunyai guru.

Kemuliaan di Tarim semakin nampak bukan hanya karena ulama dan ahli ilmu yang masih hidup. Tapi juga oleh alim ulama yang telah meninggal. Di Tarim terdapat tiga makam yang sangat terkenal, yaitu pemakaman Zanbal, Furaith, dan pemakaman Basyar. Tempat beristirahatnya orang-orang mulia disisi Allah. Makam tempat beristirahat para kekasih Allah yang bisa diziarahi oleh siapa saja.

Tarim adalah kota sebagaimana kota dalam doa Sayyidina Abu Bakar. Kota yang berkah air dan tanahnya, makmur penduduknya lantaran banyak ulama, auliya dan solihin yang tak henti-hentinya berbagi  dan mengajarkan kebaikan; tawadhu, adab, dan hidup sederhana. Sungguh beruntung  penduduk Tarim. Sungguh beruntung orang mencintai ahlu Tarim. Wallahu A’lam [*]

tonton juga: MAJELIS SHOLAWAT KUBRO #1

Pesona kota tarim dan penduduknya

Penulis: Nida Muhammad

3

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.