LirboyoNet, Kediri —Rabu kemarin (30/11) belasan santri Pondok Pesantren Lirboyo mendapatkan pengetahuan baru dari Dinas Koperasi & UMKM Kota Kediri. Bertempat di ruang serbaguna gedung Rusunawa, mereka berdialog khusus mengenai wirausaha dan internet marketing.
Mengapa hanya belasan santri? Karena pelatihan ini memang dikhususkan bagi para santri yang dinilai memiliki peluang lebih untuk dapat mengembangkan materi wirausaha ini. Ada beberapa perwakilan santri daerah tertentu, ada yang mewakili instansi tertentu, yang tujuannya adalah benar-benar dapat menimba ilmu wirausaha, untuk kemudian dapat ditransformasikan secara penuh di kesempatan berikutnya.
Ada dua pemateri yang didatangkan pemerintah. Pertama, Ahmad Jauhari, pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kediri. Pria yang pernah nyantri di Jember ini mengakui bahwa santri telah memiliki bekal agama yang tidak diragukan. Bertahun-tahun mendalami kajian agama tentu membuat santri paham secara mendalam seluk beluk fikih, hadits, dan lainnya. “Namun kita musti ingat bahwa kita hidup di dunia. Kita butuh usaha untuk menjaga kelangsungan hidup. Dan usaha terbaik adalah wirausaha,” terangnya. Wirausaha adalah cara terbaik, karena Rasulullah saw. sendiri telah memberi contoh, dengan menjadi wirausahawan sukses, baik sebelum maupun setelah menikah dengan Khadijah.
Sebelum terjun ke dunia usaha, hal yang perlu diperhatikan adalah potensi diri. Mengenali potensi akan berpengaruh kepada pilihan usaha yang akan diseriusi nanti. Dengan usaha yang selaras dengan potensi, tentu akan mempermudah perjuangan dan lebih nyaman dalam meniti sukses.
Pemateri kedua adalah Ahmad Sofian, sosok profesional dalam bidang internet marketing. Dalam dunia komunikasi global ini, sudah selayaknya pemasaran secara online menjadi ujung tombak dari sebuah usaha. Baik jenis Affiliate Marketing (menjalin kerjasama dengan perusahaan lain), Reseller (menjadi agen dari perusahaan tertentu), hingga Paid Survey (survei pada produk tertentu).
“Semua sekarang membutuhkan gerai online. Karena jika tidak, pangsa kita hanya akan berputar pada lingkungan sekitar saja. Tapi jika kita mampu memanfaatkan gerai online, orang di manapun posisinya akan dapat melihat dan memesan produk kita,” ujar Sofian.
Meskipun terlihat semakin mudah, masih ada tantangan yang perlu dihadapi untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. “Terutama adalah branding atau pengenalan merk dagang. Sekarang, banyak perusahaan lawas yang mengganti logo mereka dengan yang simpel, sesuai semangat bisnis zaman sekarang. Kenapa? Karena dengan logo yang simpel, akan mudah dikenal. Dengan mudah dikenal, tentu saja produk yang ditawarkan akan dapat menarik banyak orang,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, demi usaha branding itu, salah satu muridnya rela membuat ratusan email. Muridnya beralasan, bahwa email-email itu ia gunakan untuk mengenalkan produk-produknya ke berbagai daerah. Hasilnya, sekarang ia telah mampu menjalin kerjasama dengan banyak produsen produk luar negeri, seperti Tiongkok dan Hongkong.
Walhasil, meski telah berbekal ilmu agama yang cukup, para santri juga hendaknya mengenal berbagai cara untuk membuka usaha yang baik.][
0