Keindahan dekorasi panggung membuat suasana seakan berada di zaman sunan Kali Jaga. Dengan motif gunungan seperti dalam pewayangan dan warna kecoklatan yang identik dengan zaman dahulu. Kemarin, hari Kamis malam Jumat, M3HM (Majelis Musyawarah Madrasah Hidayatul Mubtadiin) menggelar seminar Jam’iyyah Nahdliyah yang bertemakan Menghidupkan Peradaban Wali Songo untuk Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Tabarukan Kepada Muasis Lirboyo Meneladani Khittah Wali Songo.
Seminar tersebut ditutori oleh KH. Ahmad Baso. Beliau merupakan intelektual NU dalam bidang sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Sumber-sumber sejarah yang beliau gali adalah sumber-sumber primer, seperti halnya manuskrip-manuskrip yang tersebar di berbagai daerah di Nusantara. Cendekiawan yang lahir pada tahun 1971 itu telah menjadi pembicara di berbagai tempat, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam pemaparannya beliau sangat interaktif dengan para santri. Beberapa santri beliau tunjuk untuk mensimulasikan pertalian nasab dari para wali hingga sampai pada Rasululloh Saw. Melalui proyektor, beliau menunjukkan beberapa manuskrip yang menjadi jejak petunjuk bagaimana Islam benar-benar menjadi Rahmat bagi seluruh masyarakat Nusantara melalui metode-metode dakwah Wali Songo.
Beliau mengungkapkan bahwa, “Islam kalau betul-betul ingin bisa hidup dan langgeng di tengah-tengah masyarakat, harus menggunakan pendekatan Waliyulloh, bukan bukan dengan cara politisi. Maka pertama-tama yang dikader oleh para Wali Songo adalah para Santri yang bisa dikader menjadi politisi. Bukan sebaliknya politisi yang mendikte para wali.”
Selengkapnya simak di: Seminar Jam’iyyah Nahdliyyah | M3HM Lirboyo
Baca juga: Seminar Mengobarkan Semangat Kebangsaan
Seminar Menghidupkan Peradaban Wali Songo
3