Seminar Tajhizul Janaiz

  • Maul lana
  • Sep 07, 2017

Lirboyonet-Kediri, Kelas 3 Tsanawiyyah MHM malam tadi yang bertepatan pada Rabu (6/9/17) melaksanakan Seminar Tajhizul Janaiz. Sejatinya seminar tersebut diadakan karena memang kelas tinggkat akhir tsanwiyah ini akan melaksanakan ujian praktek yang merupakan program wajib dari MHM untuk para siswa / santri Pon. Pes. Lirboyo, para santri dituntut untuk bisa merawat mayat karena begitu dibutuhkannya saat nanti terjun di masyarakat.

Sebelumnya para santri telah dibekali ilmu bagaimana merawat jenazah melalui pelajaran-pelajaran fiqh yang setiap harinya diajarkan oleh gurunya, ketika ilmu sudah didapat maka praktek pun perlu diadakan agar santri lebih memahami dan melihat bahkan mempraktekkan nya langsung bagaimana cara merawat jenazah,dengan praktek para santri akan lebih jeli dan mudah mengingat.

Untuk praktek-praktek dalam ubudiyyah, MHM mewajibkan bagi kelas akhir dalam setiap tingkatan yakni kelas 6 Ibtida’iyah, kelas 3 Tsanawiyah, Kelas 3 ‘Aliyah. Dan malam tadi kelas 3 Tsanawiyyah memulai praktek mereka dengan melaksanakan seminar terlebih dahulu agar para santri dapat memahami dan melihat cara merawat jenazah, seminar tersebut di tutori oleh Agus H. Ibrohom Ahmad Hafidz.

Dalam seminar tersebut beliau mempraktekkan bagaimana cara memandikan mayat dengan baik dan benar lalu mempraktekkan cara mengkafani mayat bagaimana caranya mensholati mayat baik itu mayat laki-laki ataupun perempuan dan tak lupa juga bagaimana meletakkan mayat di liang lahat.

Diantara penuturan beliau Agus H. Ibrohim A.H. sebelum memandikan mayat kita harus mempersiapkan barang-barang yang diperlukan seperti kapur barus, pertama kita harus membersihkan kotoran yang ada pada mayat di bagian-bagian lekuk tubuh dengan menggunakan kaos tangan yang berupa kain agar kotor mudah terangkat dari badan mayat dan yang terpenting dalam membersihkan badan mayat yakni bagian perut karena perut suatu bagian tubuh yang bekerja sangat keras disitu akan ada banyak sekali kotoran. Untuk memandikan disarankan untuk menggunakan selimut tipis dengan tujuan mayat cepet dingin.

Beliau juga berpesan “untuk mengkafani mayat ukuran kai kafan agar di lebihi sekiranya dapat dibuat pocongan atas bawah”

Dalam seminar yang berlangsung beberapa jam itu juga diwarnai dengan sesi tanya jawab yang bisa membuat para santri lebih memahami dari apa yang telah dipraktekkan.

Dengan ini diharapkan para santri bisa lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ujian praktek tajhizul janaiz yang akan dilaksanakan besok.

0

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.