Peran Kesehatan dalam Menuntut Ilmu

Peran kesehatan dalam menuntut ilmu sangatlah penting, karena dengan badan yang sehat, tentu bagi pelajar mudah untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM), terlebih dalam keistiqomahan. Namun sebaliknya jika badan sakit, sulit bagi pelajar untuk menuntut ilmu karena tidak adanya daya tahan tubuh. Berikut adalah uraian versi ulama salaf menangani penyakit yang menghambat proses belajar. Malas…

Lanjutkan

Kompetisi Perspektif Ulama Salaf

Kompetisi Perspektif Ulama Salaf Dunia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Modernisasi mengharuskan kita untuk berkompetisi. Kompetisi membikin pekerjaan lebih dinamis dan mampu memberikan dorongan agar terus tergerak maju. Kompetisi membuat inovasi-inovasi baru untuk perubahan dalam peradaban manusia. Perihal kompetisi ini—ketika membuka fakta di lapangan—seringkali dimaknai sebagai persaingan yang memunculkan gerak tidak sehat. Ini ditenggarai kuatnya…

Lanjutkan

“Tipu Daya” Abu Hanifah

Pada suatu hari, datanglah seorang laki-laki menemui imam Abu Hanifah untuk mengadu dan meminta solusi perihal masalah yang sedang dihadapinya. “Aku pernah menaruh suatu barang milikku, namun sekarang aku lupa dimana tempatnya,” kata lelaki tersebut. “Permasalahan ini bukan urusan fikih, aku tidak bisa membantumu. Akan tetapi cobalah kamu shalat sunah malam ini,” Abu Hanifah menjawabnya dengan bijak….

Lanjutkan

Mencetak Kitab Amtsilah, Lirboyo Mendapat Restu dari sang Cucu

LirboyoNet, Surabaya—Kitab Al-Amtsilah At-Tashrifiyah adalah salah satu kitab ilmu sharaf yang paling digemari oleh masyarakat pesantren Nusantara. Hampir seluruh pesantren menggunakan kitab ini sebagai kitab wajib untuk mempelajari ilmu sharaf (gramatika Arab). Mayoritas mengakui, ilmu sharaf adalah ilmu yang tidak mudah untuk dipelajari. Ini tak lepas dari kekayaan kosakata bahasa Arab yang sangat luas. Namun,…

Lanjutkan

Merongrong NKRI, Menggali Kuburan Sendiri

Sejarah selalu milik para pemenang. Idiom ini begitu klasik kita dengar. Sebagian orang menyangka idiom ini sebagai ungkapan kekecewaan atas penulisan sejarah yang tak objektif. Mereka sering menemukan fakta-fakta yang berlainan, bahkan bertolak belakang dengan apa yang telah ditulis rapi oleh para sarjana. Lebih jauh, penulisan yang tak objektif itu disinyalir sebagai upaya deislamisasi, upaya…

Lanjutkan