Wejangan Sunan Drajat

Oleh : M. Nur Rofiq. M.J

Urip iku kadya wewayangan, lemampah sanetran kadya ing tangane dalang. Artinya kehidupan adalah sekedar bayang-bayang yang melintas sekejap bagaikan pelakon sandiwara yang beraksi menghabiskan waktunya di atas panggung kemudian tak terdengar lagi suaranya.

Unen-unen di atas adalah setetes dari wejangan Sunan Derajat. Sebuah ilustrasi kehidupan manusia di muka bumi. Hidup manusia di bumi telah dibatasi sejak tertiupnya Ruh ke dalam jasad. Kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Cuma sebatas mampir ngombe. Dan ketika tiba saatnya panggilan dari Yang Kuasa (Jawa; Dino wekasan) atau ajal telah menjemput, kita akan berjalan sangat jauh sekali. Jarak yang tiada bertepi menuju singgasana-Nya. Hal ini sesuai dengan wicanten (perkataan) Sunan Derajat “Urip iku mung kadyo mamper ngombe, sabanjure mlaku mane adoh banget parane.

Dalam memperkenalkan ajaran Islam, sunan menggunakan konsep dakwah bil Hikmah, dengan cara-cara bijak, tanpa memaksa. Dengan kearifannya ia mencetuskan kaidah untuk hidup bermasyarakat, hidup bersama dengan saling tolong-menolong dan gotong-royong sesamanya.

2 thoughts on “Wejangan Sunan Drajat

  1. Assalamu’alaikum min….

    derek tangklet ingkang ngisor kiambak niku maksudte pripun …?
    perwujudan Irodah Allah. Udzkur?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.