Khutbah Jumat: Hakikat Taubat

Pada kesempatan kali ini, redaksi lirboyo.net akan mengulas khutbah tentang hakikat taubat. Baca khutbah selengkapnya di bawah ini.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، الَّذِيْ أَعَزَّنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَكْرَمَنَا بِالْإِيْمَانِ، وَنَوَّرَ قُلُوْبَنَا بِالْقُرْاٰنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِالَّذِي عَلَا النُّجُوْمَ وَالْكَوَاكِبَ الْعِظَامَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ، بُدُوْرِ التَّمَامِ وَشُمُوْسِ دِيْنِ الْإِسْلَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَلَا مَثِيْلَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِي لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ  أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (التحريم: ٨)  

Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT

Pada kesempatan khutbah Jumat kali ini, khotib berwasiat kepada diri sendiri dan mengajak kepada hadirin sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT setiap harinya. Sebab hanya dengan ketakwaan seorang Mukmin bisa disebut Mukmin sejati, dan hanya ketakwaanlah sebaik-baiknya bekal untuk menghadapi ujian di kehidupan dunia yang fana ini.

Hadirin yang di rahmati Allah SWT

Kita sebagai hamba Allah SWT tidak lah memiliki sifat terjaga dari dosa dan kesalahan. Sifat terjaga dari kemaksiatan hanya dimiliki oleh para Nabi. Sehingga, sangat mungkin bagi kita sebagai hamba Allah SWT, tukang bakso, tukang cukur, gubernur, para pejabat bahkan seorang kyai sekali pun sewaktu-waktu dapat melakukan dosa dan kesalahan.

Bahkan Rasullullah SAW suatu ketika menyampaikan kepada para sahabat;

فَقالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «إنَّ أحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أهْلِ الجَنَّةِ حَتّى ما يَكُونُ بَيْنَهُ وبَيْنَ الجَنَّةِ إلّا ذِراعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أهْلِ النّارِ فَيَدْخُلُهَا، وإنَّ أحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أهْلِ النّارِ حَتّى ما يَكُونُ بَيْنَهُ وبَيْنَها إلّا ذِراعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

“Rosulullah SAW berkata; sesungguhnya salah satu dari kalian, walaupun mengamalkan amal ahli surga hingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali satu jengkal. Kemudian takdir menentukan ia melakukan amal ahli neraka, maka ia terjerumus ke dalam neraka. Sebaliknya, walaupun salah satu dari kalian mengamalkan amal ahli neraka sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan neraka kecuali satu jengkal. Kemudian, takdir menentukan ia melakukan amal ahli surga, maka ia dapat masuk surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hal ini menunjukkan bahwa seorang yang setiap harinya melakukan ibadah, seolah-olah sudah memiliki kedudukan yang begitu tinggi di sisi Allah SWT. Jika sudah ditakdirkan melakukan kesalahan oleh Allah, maka ia tidak akan dapat terhindar dari melakukan kesalahan tersebut.

Hadirin yang rahimakumullah

Barshisha al-‘Abid, begitulah orang-orang memberi gelar kepadanya. Predikat itu disematkan karena ia memang orang yang sangat tekun beribadah. Bahkan, sampai-sampai malaikat pun terkagum atas ibadahnya. Ia juga merupakan seorang guru spiritual yang ulung.

Konon ia memiliki 60.000 murid yang semuanya berilmu tinggi dan memiliki keramat bisa terbang. Namun, di tengah kekaguman para malaikat itu, lantas Allah mengherankannya dengan berkata kepada para malaikat: “Gerangan apa yang membuatmu begitu terkagum akan Barsisha. Padahal di dalam pandangan hakikatku, ia tak ubahnya seperti setan yang terkutuk.” Syahdan, Malaikat pun tercengang mendengarnya. Mereka mulai menerka-nerka akan takdir apakah yang membuatnya tersungkur ke dalam lembah derajat setan yang hina dina.

Singkat cerita di akhir hayatnya barshisha tergoda oleh rayuan syaitan. Mulai berbuat zina, membunuh wanita yang pernah ia zinahi dan pada puncaknya ia menyekutukan Allah SWT. Naudzubillah.

Para hadirin yang dirahmati Allah SWT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.