Amalan Bertemu Nabi Muhammad SAW

Amalan Bertemu Nabi Muhammad SAW – Banyak amalan yang bisa dilakukan umat Muslim agar dapat bertemu dengan Nabi Muhammad shalllahu ‘alaihi wasallam. Di antara amalannya yaitu dengan sering-sering membaca sholawat atau dengan memperbanyak ibadah lainnya.

Berkenaan dengan hal ini, dahulu ada salah satu ulama sufi yang tidak hanya dapat bertemu dengan Nabi Muhammad shalllahu ‘alaihi wasallam, namun beliau bahkan sampai dicium keningnya oleh Nabi Muhammad shalllahu ‘alaihi wasallam.

Lalu amalan apa yang bisa sampai mengantarkan orang tersebut mendapatkan keistimewaan itu? Dan siapakah orang tersebut?

Untuk sekedar bisa bertemu dengan Nabi Muhammad shalllahu ‘alaihi wasallam saja, kita sebagai orang awam tentu merasa sulit. Karena hati kita masih diselimuti dengan banyaknya noda hitam. Namun bertemu dengan Nabi Muhammad shalllahu ‘alaihi wasallam merupakan idola bagai setiap umat Muslim.

Orang yang mendapatkan keistimewaan tersebut adalah Imam As Syibli. Sedikit kami ulas biografi tentang beliau di bawah ini, sebelum menjelaskan amalan tersebut.

Biografi Singkat Imam As-Syibli

Imam As-Syibli | Amalan Bertemu dengan Nabi Muhammad
unplash.com

Imam As-Syibli memiliki nama asli Abu Bakar Dulaf ibnu Jasdar Asy-Syibli. Lahir di Surraman pada tahun 247 H.

Ia berasal dari keluarga pejabat yang dihormati dalam masyarakat. Gelarnya, “Asy-Syibli,” diberikan karena kelahirannya di Syiblah, sebuah wilayah di Khurasan.

Asy-Syibli mengenyam pendidikan dengan sangat baik sejak kecil hingga dewasa, yang memungkinkan dirinya menguasai berbagai fan ilmu agama mulai dari fiqh, ilmu hadis, tasawuf dan cabangan ilmu lainnya.

Selama lebih dari dua puluh tahun, beliau menempuh perjalanan pendidikan tersebut di bawah bimbingan ulama terkenal dan tokoh sufi. Sehingga tak heran jika kemudian beliau terkenal dengan ulama sufi.

Salah satu guru yang mengantarkannya menjadi ulama sufi besar adalah Imam Al-Junaid. As-Syibli medalami ilmu fiqh dan tasawuf di bawah bimbingannya.

Bimbingan yang diberikan oleh Imam Al-Junaid kepada As-Syibli termasuk dalam memantapkan kesabaran dan kejujuran melalui usaha berdagang, memperkuat pemahaman hakikat diri di hadapan manusia dan menumbuhkan ketergantungan hanya kepada Allah SWT.

Setelah menerima bimbingan dari Imam Al-Junaid, As-Syibli hidup dengan penuh disiplin sebagai seorang sufi. Beliau wafat pada umur 87 tahun, meninggal dan dikuburkan di kota yang sama pada tahun 334 H.

Amalan Bertemu dengan Nabi Muhammad SAW

amalan bertemu nabi muhammad
unplash.com

Imam Asy-Syibli mendapatkan keistimewaan itu dikarenakan ada satu amalan yang tidak pernah beliau tinggalkan. Amalan tersebut yaitu membaca do’a berikut ini:

لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Laqad jā`akum rasụlum min anfusikum ‘azīzun ‘alaihi mā ‘anittum ḥarīṣun ‘alaikum bil-mu`minīna ra`ụfur raḥīm.

Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS At Taubah: 128).

فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ

Fa in tawallau fa qul ḥasbiyallāhu lā ilāha illā huw, ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-‘arsyil-‘aẓīm.

Artinya: “Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.” (QS At Taubah: 129).

Dua ayat terakhir surat At-Taubat di atas, merupakan ayat yanag selalu di baca Imam Asy-Syibli setiap keli selesai melaksanakan sholat fardu. Setelah itu beliau membaca sholawat.

dan membaca sholawat

“Assalamu’alaika ya Muhammad.”

Cerita dalam Kitab Nashâihul ‘Ibâd

Amalan yang telah dipaparkan di atas, diambilkan dari referensi kitab Nashâihul ‘Ibâd karya Imam Nawawi al-Bantani. Di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan:

Ketika Imam Asy-Syibli menjumpai Ibnu Mujahid, Ibnu Mujahid segera bangun untuk menyambut hangat kedatangan Imam Asy-Syibli. Ibnu Mujahid merangkul, memeluk, kemudian mencium kening di antara kedua matanya.

Melihat perlakuan yang tidak biasa yang dilakukan oleh Ibnu Mujahid kepada Imam Asy-Syibli tersebut, salah seorang memberanikan diri untuk bertanya kepada Ibnu Mujahid: “Kenapa engkau melakukan hal tersebut kepada Asy-Syibli?”

Ibnu Mujahid pun menjawab pertanyaan orang tersebut: “Saya melakukan hal itu karena saya melihat di dalam mimpi, Rasulullah melakukan hal serupa kepada Asy-Syibli.” (Di mana sebelumnya Ibnu Mujahid pernah bermimpi seperti itu).

Setelah bermimpi itu, Ibnu Mujahid bertemu dengan Imam As-Syibli dan menanyakan bacaan apa yang selalu ia dibaca dan amalkan ketika selesai melakukan shalat fardhu?

Imam As-Syibli menjawab bahwa ia selalu membaca ayat dan shalawat di atas setiap kali selesai shalat fardhu.

Sumber: Muhammad Nawawi Al-Jawi, Nashâihul ‘Ibâd.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.