Sa’id bin Musayyib Pembawa Hadis Tersohor Pada Masa Tabi’in

Photo by Vicky Yu on Unsplash

 “Tidak mulia jiwa seseorang kecuali dengan seperti ketaatan yang dilakukannya kepada Allah. Dan tidak hina jiwanya kecuali dengan seperti maksiat yang dilakukannya.”

-Sa’id bin Musayyib-

Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Musayyib bin Hazn bin Abi Wahb. Dipanggil Abu Muhammad. Beliau lahir tahun 15 H dan termasuk salah satu pembesar tabiin. Beliau dikenal sebagai sosok tabi’in yang ahli zuhud, ahli ibadah, dan pemberani.

Sa’id bin Musayyib dijuluki dengan faqih al-fuqaha, dan sosok yang terkenal gemar melakukan ibadah dan puasa. Selama empat puluh tahun beliau tidak pernah tertinggal dari takbir pertama di Masjid Rasulullah. Bahkan tidak pernah melihat tengkuk seseorang dalam shalat, karena selalu menjaga untuk berada di shaf pertama.

Dalam kelapangan rizkinya, Sa’id bin Musayyib sebenarnya bisa menikah dengan siapa saja, bahkan dari wanita Quraisy sekali pun. Tetapi, beliau lebih memilih putri Abu Hurairah. Karena beliau melihat kedudukan Abu Hurairah di mata Rasulullah dan keluasan riwayatnya terhadap hadis serta raghbah-nya (keinginannya) yang begitu besar mempelajari hadis dan sunnah Rasulullah kepadanya.

baca juga: Pondok Pesantren HM Syarif Hidayatullah

Sa’id bin Musayyib pernah berguru kepada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, dan mendengar hadis dari Utsman, Ali, Shuhaib dan masih banyak yang lain. Beliau juga meriwayatkan hadis dari para pemuka tabi’in seperti ‘Atha’, Muhammad Al-Baqir, dan Az-Zuhri. Semua hadis yang diriwayatkannya, terangkum dalam kutub as-sittah (enam kitab hadis).

Malik pernah menceritakan bahwa suatu hari ada seorang laki-laki menanyakan tentang sebuah hadis kepada Sa’id bin Musayyib. Saat itu, beliau sedang sakit dan terbaring di atas ranjang. Kemudian Sa’id bin Musayyib duduk dan menyampaikan hadis kepada laki-laki itu.

Laki-laki itu berkata, “Aku senang sekiranya tidak membuat engkau merasa terganggu.” Beliau menjawab, “Aku tidak suka menyampaikan hadis Rasulullah sementara aku dalam keadaan berbaring.”

Tentang Sa’id bin Musayyib, orang-orang berkata, “Tidak ada seorang pun yang berani bertanya kepadanya sebelum meminta izin terlebih dahulu sebagaimana halnya meminta izin masuk untuk bertemu dengan seorang penguasa.”

tonton juga: Akun Wali Santri dalam Aplikasi SIMPONI LIRBOYO

Beliau meninggal di Madinah tahun 94 H. Semoga kita bisa meneladani dan mendapatkan berkah beliau Sa’id bin Musayyib.

Sa’id bin Musayyib Pembawa Hadis Tersohor Pada Masa Tabi’in
Sa’id bin Musayyib Pembawa Hadis Tersohor Pada Masa Tabi’in