Khutbah Jumat Bulan Dzulqa’dah : Menghindari Perbuatan Dosa

Pada Khutbah Jumat Bulan Dzulqa’dah kali ini kami akan menyampaikan khutbah jumat singkat tentang bagaimana seharusnya maksiat dihindari, tentang bagaimana seharusnya seorang muslim harus mengingat kematian yang bisa datang kapan saja.

Khutbah I;

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْمُتَعَالِي عَنِ الْأَنْدَادِ وَالْأَضْدَادِ الْمُتَنَزَّهِ عَنِ الصَّاحِبَةِ وَالْأَوْلَادِ فَسُبْحَانَهُ مِنْ إِلَهٍ سَمِعَ دَبِيْبَ النَّمْلَةِ السَّوْدَاءِ فِي السَّوَادِ. وَعَلِمَ سِرَّ الْقَلْبِ وَبَاطِنَ الْاِعْتِقَادِ. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمِ لَا أُحْصِي لَهَا تَعْدَاد. وَأَشْكُرُهُ وَكُلَّمَا شُكِرَ زَادَ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَلَا نَفَادَ، شَهَادَةً صَادِرَةً مِنْ صَمِيْمِ الْفُؤَادِ. أَرْجُوْ بِهَا النَّجَاةَ مِنْ هَوْلِ يَوْمٍ يُشِيبُ هَوْلُهُ الْأَوْلَادِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَلَاصَةُ الْعِبَادِ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَّةِ الْمَخْلُوقِيْنَ فِي كُلِ الْبَرَارِي وَالْبِلاد. اللِّهُمَّ صَلِ وَسَلّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ الْأَلْجَادِ الَّذِينَ جَاهَدُوا فِي اللهِ حَقَّ الْجِهَادِ. صَلَاةً دَائِمَةً إِلَى يَوْمِ التَّنَادِ. (أَمَّا بَعْدُ) فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى ابْنَ آدَمَ يَا غَافِلًا عَمَّا يُرَادُ بِهِ مُتَغَافِلِ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الْأَيَّامَ سُفُنٌ وَمَرَاحِلُ.

Hadirin jama’ah Jum’at rahimakumullah

Pada kesempatan yang mulia ini, saya menyeru pada diri pribadi dan saudara sekalian, marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah Swt. Sebab, hanya dengan bekal iman dan takwa inilah kita dapat meraih ridla Allah Swt.

Perlu kita sadari bahwa kita sering kali lalai atas tujuan apa kita diciptakan. Apakah kita lupa, bahwa hari-hari yang kita lalui bagaikan sebuah perahu dan kendaraan. Dimana seseorang yang menaikinya tidak merasakan perjalanan yang ia tempuh dan tiba-tiba sudah sampai di tempat tujuan.

Sebagai orang yang berakal, sudah sepatutnya kita segera memperbaiki diri dan menyingkirkan segala sesuatu yang bisa menghalangi kita untuk beribadah kepada Allah Swt. Sebelum datangnya kematian dan ditutupnya catatan amal dengan kejelekan, sebelum rumah-rumah kita berganti dengan kuburan, hingga semua makhluk dibangkitkan dari kuburannya dan dikumpulkan di Padang Mahsyar.

Hadirin rahimakumullah

Perlu kita ketahui bahwa kematian bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, baik yang tua maupun yang masih muda. Berapa banyak orang-orang yang lalai telah direnggut jiwanya oleh kematian. Pelbagai pelajaran dan peringatan juga telah datang kepada kita, namun siapa di antara kita yang telah mendengarkan dan menerimanya?

Perlu kita ingat bahwa kematian semakin hari semakin dekat dengan kita. Dan ketika telah datang saatnya, maka kita tidak akan mampu untuk menundanya meskipun hanya sesaat. Allah Swt. berfirman:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ.

Artinya: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (Q.S. al-A’râf: 34)

Hadirin yang berbahagia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.