Penyakit Hati

Al-Quran menegaskan bahwa orang-orang munafik adalah orang-orang yang hatinya sakit. Bahkan setiap hari bertambah sakit. Tidak bertambah sembuh, justru malah semakin bertambah parah. Yaitu ketika orang yang hatinya ada penyakitnya, diingatkan malah tidak mengakuinya.

Ketika ditegur oleh seseorang bahwa kita memiliki penyakit semisal; sombong, kita justru tidak mengakui itu. Berbeda dengan ketika kita diingatkan soal kesehatan jasmani. Kita akan khawatir dan berusaha untuk mengobatinya. Dengan demikian, penyakit hati adalah penyakit orang-orang munafik. Jelas dalam Al-Quran tertera sebuah ayat:

 فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya.

Ad-Dahhak mengungkapkan dari Ibnu Abbas bahwa, Fi qulubihim maradun adalah nifaq, dan fazadahumullahu maradan yakni nifaq (munafik) pula. Abdurrahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan pula bahwa fi qulubihim maradun artinya penyakit dalam masalah agama, bukan penyakit pada tubuh. Mereka yang mempunyai penyakit ini adalah orang-orang munafik, sedangkan penyakit ini adalah keraguan yang merasuki hati mereka terhadap Islam. Fazadahumullahu maradan artinya “lalu ditambah oleh Allah kekafirannya.” Selanjutnya, Abdurrahman ibnu Zaid ibnu Aslam membacakan sebuah ayat:

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ. وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ

“Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (QS. At-Taubah: 124-125).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.