Ada banyak keutamaan di Hari Asyuro atau hari ke-10 di Bulan Muharram. Dalam kalender Islam, Hari Asyuro merupakan hari istimewa dan penuh sejarah. Banyak peristiwa penting yang terjadi pada Hari Asyura 10 Muharram. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa para nabi mengalami peristiwa menakjubkan di hari Asyura yang mulia.
Hari asyuro memiliki beberapa keutamaan. Seperti dikisahkan seorang fakir yang mendatangi seorang hakim. Ia bermaksud meminta belas kasihan kepada hakim di hari asyuro. Si Fakir meminta sepotong daging, roti, juga beberapa dirham untuk membahagiakan anak-anaknya di hari itu.
Sang hakim menjanjikannya di waktu dzuhur. Saat waktunya tiba, si Fakir tersebut datang kembali. Sang hakim meralat janjinya, dan meminta agar si Fakir mendatanginya di waktu ashar. Sampai waktu maghrib tiba, dengan kondisi anak-anaknya yang kelaparan, si Fakir tidak mendapatkan apapun kecuali janji-janji dari sang Hakim.
“Aku tidak memiliki apapun yang bisa aku berikan kepadamu dari apa yang engkau minta.” Ujar si Hakim.
Si Fakir pun pulang. Hancur perasaanya, besertaan dengan air mata yang tumpah. ‘Apa yang akan aku katakan kepada anak-anakku di rumah?’ Gumamnya.
Bertemu Dengan Orang Nasrani
Sampai ia bertemu dengan seorang nasrani yang menanyakan keadaannya. “Aku bertanya kepadamu dengan nama Allah.”
Si Fakir pun menjelaskan keadaan yang menimpanya. Ia pun menambahkan “Hari ini adalah hari Asyuro. Banyak keberkahan di dalam hari ini.”
Si Nasrani pun mengeluarkan beberapa potong roti, daging, dan dirham. Iya mengatakan bahwa si Fakir boleh membawanya untuk menyenangkan hati anak-anaknya.
Si Fakir pun senang sekali, ia sampai berdoa ketika pulang, “Semoga Allah segera memberikan kebahagiaan kepada orang yang memberikan kebahagiaan.”
Pada malam harinya, sang Hakim bermimpi melihat dua rumah panggung yang terbuat dari emas dan perak.
“Ya Tuhanku. Milik siapa dua rumah panggung ini.” Gumamnya.
“Ini akan menjadi milikmu, jika kamu memberikan apa yang orang fakir butuhkan. Orang Nasrani telah mendahuluimu.” Terdengar suara tanpa rupa menyambut ucapannya barusan.
Sang Hakim pun terbangun. Ia pun bergegas mencari orang nasrani yang dimaksud di dalam mimpinya. Ia bermaksud membeli sesuatu yang telah diberikannya pada si fakir dengan harga 100 dirham.
“Aku tidak menjualnya,” ujar si Nasrani. “Tetapi saksikanlah diriku. Bahwa aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah. Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
Orang nasrani itu pun meninggal setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia mendapatkan Husnul Khotimah, berkat menyenangkan hati orang-orang yang membutuhkan. []
Baca Juga : Tips Bertemu Kekasih
0