Pahala dan Dosa Saling Gencet di Internet

Nah, sebagai warga Indonesia yang masih kuat memegang moral, terutama nilai-nilai religi, kita harus selalu ingat bahwa Tuhan itu tidak pernah tidur dan sangat teliti perhitungannya. Bagi umat Islam misalnya, penting memperhatikan firman Allah swt. dalam Al Quran surat Az Zalzalah ayat 7 dan 8. Isinya, apa pun yang kita lakukan, pasti kita akan memperoleh balasannya. Maka, kalau kita mempergunakan internet dengan niat baik dan kita laksanakan dengan baik pula, pasti Dia akan menganugerahi pahala. Sebaliknya, jika menyalahgunakan internet untuk kemungkaran, kejahatan, kezaliman, atau bentuk keburukan lainnya, maka pasti Dia akan menghukum kita karena telah berbuat dosa. Pahala dan dosa kita selama berinternet akan ditimbang-Nya dengan sangat adil walaupun seberat dzarrah (atom) sekali pun!

Oleh karena itu, tiada jalan lain supaya aman dan bermanfaat dalam berinternet, baik di dunia maupun di akhirat, kita harus memiliki prinsip moral dan agama yang kuat. Biar pun pahala dan dosa saling gencet di internet, ajaran Tuhan harus tetap bersemayam di hati. Kita harus tetap memergunakan parameter atau tolok ukur yang Dia tetapkan dalam menentukan baik-buruk dalam berinternet. Patokan dasarnya sudah ada, yaitu kita harus berniat untuk berbuat baik dalam berinternet serta melaksanakan niat baik itu selama berselancar dalam internet.

Kita memang dituntut lincah berbelok, bahkan menikung tajam, tatkala bersurfing di internet. Terutama jika sudah kemasukan gambar-gambar porno maupun informasi mesum lainnya yang sering sengaja dimasukkan penyedia jasa internet. Pada saat seperti itu, kita dituntut tegas dan tangkas mengalihkan kursor komputer ke arah tanda “X” di pojok kanan atas untuk menutup informasi sesat tersebut. Jangan malah bingung, linglung, melamun, bersikap bodoh, atau malah mencoba-coba membukanya. Jika yang terakhir ini yang dipilih, maka kita akan kerasukan info laknat tersebut. Lama-lama kita ketagihan untuk melihat, menatap, memandang, dan terus memperhatikan, bahkan mempraktekkannya. Na’uuzubillah!

Maka, selama berinternet, hati kita harus tetap lekat dan lengket dengan Tuhan. Dialah Pengendali terbaik dalam menuntun diri kita selama berinternet. Ingat, benang merah sebagai pembeda baik dan buruk sudah sangat tipis di internet. Pahala dan dosa sudah demikian serunya saling gencet di internet. Tinggal tergantung kita jualah yang harus pandai-pandai menyiasati dan memanfaatkan internet hanya demi kebaikan semata.

Nah, kalau bisa memetik pahala yang melimpah ruah dengan mudah dari internet, mengapa kita malah bersusah payah menuai gencetan dosa dari internet? Sayang, bukan?

Penulis, Saiful Asyhad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.