Wudhu dalam Perspektif Tasawuf | Thaharah bukan sekedar membersihkan sisi lahiriyah semata, tetapi juga hal-hal yang bersifat bathiniah. Ahli Thariqah menjelaskan bahwa wudhu, mandi, dan tayamum sekaligus dapat membersihkan segenap unsur non-lahiriah di dalam diri manusia.
Air atau debu tidak saja membersihkan kotoran fisik, tetapi secara simbolik ia membersihkan jiwa, pikiran, dosa yang menyangkut hadas kecil dan besar, serta kekhilafan, baik yang dilakukan anggota badan manusia maupun yang terselip dalam pikiran dan jiwa.
Anggota tubuh yang harus dibersihkan ketika berwudhu telah dijelaskan langsung di dalam Firman Allah Swt. Allah berfirman dalam surat Al Maidah ayat 6:
“Hai orang-orang yang beriman. Apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu hingga kedua sikut dan sapulah kepalamu kemudian basuh kedua kakimu hingga kedua mata kaki.”
Dalam pandangan Ahli Thariqah, anggota tubuh yang harus dibasuh ketika kita berwudhu ternyata anggota badan yang memang paling sering untuk melakukan dosa. Bayangkan saja mengapa yang pertama kali kita membasuh wajah? Karena di sekitar itu terkumpulnya panca indra yang paling rawan dalam melakukan dosa.
Pertama mulut. Berapa banyak orang menjadi korban saban hari karenanya? Baik berupa makian, fitnah, amarah, dusta dan sebagainya. Atau makan dan minum dari barang yang syubhat bahkan mungkin yang haram. Kedua mata. Ia dapat saja melihat atau mengintip objek yang sesungguhnya dilarang. Itu hanya di area wajah saja.
Kemudian kenapa harus mensucikan ‘kedua tangan’? Kita tidak tahu apa dan siapa saja yang pernah kita pegang, remas, tuding atau dipukul oleh tangan kita.
Selanjutnya telinga. Terkadang kita lebih sering menggunakannya untuk mendengarkan musik yang mengajak kita untuk melupakan Tuhan atau hal-hal yang tidak berfaidah lainnya.
Demikian pula kaki. Ke mana saja kaki kita melangkah setiap harinya? Lebih banyak mana digunakan untuk melangkah ke masjid, tempat-tempat beribadah atau ke tempat-tempat yang penuh maksiat? Yang paling tahu tentang apa saja yang dilakukan oleh anggota badan ialah kita sendiri dan Sang Pencipta. Wajar saja apabila anggota badan tersebut yang diperintahkan oleh Tuhan untuk disucikan.
baca juga: Hukum Membersihkan Make Up Sebelum Wudhu
Kesan Ahli Thariqoh
Ternyata para Ahli Thariqoh di saat berwudhu selalu berdoa saat anggota wudhunya dibasuh atau diusap, supaya terselamatkan dari api neraka dan memberi tanda cahaya terang pada hari kebangkitan di akhirat kelak.
Rasulullah SAW bersabda: “Seluruh anggota tubuh yang selalu dibasuh air wudhu akan menampakan cahaya terang benderang, sehingga menjadi suluh (obor) yang dapat menerangi jalan menuju padang mahsyar bagi mereka orang yang tidak pernah tersentuh oleh air wudhu, ia hanya akan meraba-raba dalam kegelapan.”
Malaikat pun diperintahkan untuk mengindentifikasikan siapa di antara mereka yang taat, yaitu dengan munculnya cahaya terang pada anggota badan yang pernah dibasuh air wudhu.
Oleh karena itu, bagi kita yang selalu berwudhu atau menjaga wudhu, maka anggota tubuh yang dibasuh air wudhu kelak akan memiliki cahaya abadi pada hari kiamat. Kita yang hanya kadang–kadang berwudhu juga akan memiliki cahaya, kadang muncul dan menghilang. Oleh sebab itu, sungguh sangat disayangkan bila seseorang yang tidak dapat mengambil kesempatan untuk mendapatkan cahaya tersebut.
Berangkat dari keterangan tersebut maka kiranya dapat penulis simpulkan bahwa orang yang menjaga wudhu (daimul wudhu) atau selalu dalam keadaan berwudhu memiliki keistiwaan yang sangat luar biasa, baik itu di dunia maupun kelak di akhirat.[]
Wudhu dalam Perspektif Tasawuf
Penulis: Kang Miftah
tonton juga: Prasangka Buruk Salah Satu Penyebab Su’ul Khatimah