Menyambut Ekspedisi Islam Nusantara

LirboyoNet, Kediri – Islam, juga Nusantara, tak akan mudah melupakan Kediri. Dari rahim pesantren yang berdiam di sana, banyak agamawan dan negarawan lahir. Maka wajar saja jika tim Ekspedisi Islam Nusantara menjadikannya salah satu dari 40 daerah yang dituju.

Setelah 21 hari perjalanan, Rabu siang (20/04) tim ini tiba di Pondok Pesantren Lirboyo. Imam Pituduh, Ketua Tim Ekspedisi, memimpin rombongannya untuk sowan kepada masyayikh. Bada jamaah zuhur, mereka diterima di ndalem KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus. Dengan suasana ringan, Imam Pituduh berdialog dengan Kiai Kafa (sapaan akrab KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus).

“Di Indonesia, banyak orang islam yang tidak tahu islam. Ini kalau kita gesek, mereka akan lari dari Islam. Ya ahlal kitab la taghlu fi dinikum. Jangan sampai kamu berbuat ekstrim dalam agamamu,” kutip beliau dari ayat Alquran. Hadangan yang dihadapi umat islam sekarang, terutama Nusantara, adalah mereka yang berlaku radikal dengan mengatasnamakan agama. Maka perjalanan tim ini diharapkan mampu menebarkan citra damai dan lemah lembut, sesuai dengan islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw. “Rasulullah tidak pernah memunafikkan orang munafik. Juga tidak pernah mengkafir-kafirkan,” lanjut beliau.

Tim Ekspedisi Islam Nusantara berjumlah 35 orang. Mereka terdiri dari pengurus PBNU dan wartawan dari media tv, cetak, maupun online. Sebelum ke Ponpes Lirboyo, terlebih dahulu mereka menghadiri dialog di beberapa tempat di Kediri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.