Lirboyonet, Kediri – Sebanyak 435 dari 449 Mahasantri Ma’had Ali Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, telah dibai’at sebagai Kader Penggerak Nahdlatul Ulama, Senin (16/4) malam.
Mereka telah dididik selama 3 hari dengan disiplin ketat dan penempaan komitmen yang tinggi untuk berkhidmat ‘nderek kyai’ menghidupkan dan menggerakkan Jamiyyah Nahdlatul Ulama.
Pondok Pesantren (PP) Lirboyo Kediri kembali mencatatkan sejarah emas bagi perjalanan NU. Di samping telah menjadi tempat penyelenggaraan Muktamar ke-30 NU yang monumental, PP Lirboyo telah mewajibkan Mahasantri Ma’had Ali untuk mengikuti PKPNU sebagai syarat kelulusan mereka.
KH Athoillah Anwar Mansur, mewakili sambutan Pengasuh PP Lirboyo dalam upacara Bai’at menjelaskan, PKPNU bagi Mahasantri Ma’had Ali telah menjadi keputusan pengasuh PP Lirboyo.
“Kalau sebelumnya, para masyayikh, dzurriyah, pengurus dan pengajar di PP Lirboyo telah dididik sebagai kader penggerak NU, maka saat ini Santri Akhir Ma’had Ali kita wajibkan dididik sebagai kader penggerak NU sebelum mereka mengabdi dan kembali ke keluarga masing-masing,” katanya.
Gus Atho panggilan akrab KH Athoillah Anwar Mansur juga menegaskan, hal itu merupakan instrumen untuk membangun komitmen santri dalam berjuang di NU.
“Supaya mereka tetap istiqomah untuk berjuang nderek kiai melayani umat melalui Jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” tambahnya.
Sementara itu KH Abdul Mun’im DZ sebagai inspektur upacara bai’at kader menjelaskan, langkah besar telah diambil oleh PP Lirboyo Kediri dalam menjaga Islam Aswaja dan kesatuan NKRI melalui wadah Nahdlatul Ulama.