Menapak Tilasi Perhelatan Muktamar NU Ke-30 Di Pondok Lirboyo

Menapak Tilasi Perhelatan Muktamar NU Ke-30

Menapak Tilasi Perhelatan Muktamar NU Ke-30 Di Pondok Lirboyo

Muktamar Nahdlatul Ulama merupakan forum permusyawaratan tertinggi NU yang dilaksanakan untuk berbagai agenda, yakni mengevaluasi kinerja kepengurusan, menyusun program baru, dan memilih pengurus untuk periode selanjutnya.

Dalam Muktamar NU juga dibahas masalah keagamaan dalam forum yang dinamakan Bahtsul Masa’il. Mengingat luasnya permasalahan saat ini, forum bahtsul masa’il dibagi menjadi sejumlah komisi seperti Komisi Waqi’iyah, Qanuniyah, dan Maudluiyyah sesuai temanya.

Muktamar NU diikuti oleh kepengurusan pusat yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), kepengurusan tingkat provinsi yakni Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), dan kepengurusan tingkat kabupaten yakni Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).

Dalam kondisi normal, kepesertaan di tingkat PWNU dan PCNU diwakili oleh lima orang yakni Rais Syuriyah, Ketua Tanfidziyah, Katib, Sekretaris, dan Bendahara. Ada juga peserta tambahan yang bisa diusulkan untuk menjadi peserta muktamar. Status peserta Muktamar (muktamirin) terdiri dari tiga jenis yakni peserta, peninjau, dan pengamat.

Peserta terdiri dari Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Cabang. Mereka berhak mengemukakan saran dan pendapat terhadap masalah-masalah yang berkembang di dalam persidangan. Sementara untuk peninjau juga berhak menyampaikan saran dan pendapat. Akan tetapi, tidak memiliki hak suara. Sedangkan pengamat biasanya merupakan intelektual atau akademisi yang mengikuti jalannya persidangan dalam muktamar. Mereka mengikuti persidangan yang digelar dalam berbagai komisi sesuai dengan minat mereka.

Dalam Buku Pesantren Lirboyo; Sejarah, Peristiwa, Fenomena dan Legenda yang diterbitkan oleh BPK P2L (Badan Pembina Pondok Pesantren Lirboyo) disebutkan bahwa pada tanggal 21-27 November 1999 M, menjadi momen bersejarah dan tak akan terlupakan bagi Pondok Pesantren Lirboyo.

Pasalnya pada kesempatan itu Lirboyo menjadi tuan rumah Muktamar NU Ke-30. Selain itu, Muktamar ini bisa disebut sebagai perhelatan paling akbar dalam sepanjang sejarah Nahdlatul Ulama. Karena selang tidak lama sebelum Muktamar ini di helat, Almaghfurlah KH. Abdurrohman Wahid (yang saat itu masih menjabat sebagai ketua umum PBNU) terpilih sebagai presiden RI ke- 4 dengan Megawati Sukarno Putri sebagai wakilnya.

Muktamar ini dibuka langsung pada tanggal 21 Desember 1999 M oleh Presiden KH. Abdurrohman Wahid yang baru saja terpilih waktu itu. Turut mendampingi beliau dalam Muktamar tersebut antara lain Wakil Presiden Megawati Sukarno Putri, Ketua MPR Prof. Dr. Amin Rais, Wakil Ketua MPR Drs Mathori Abdul Jalil, Ketua DPR Ir. H. Akbar Tanjung dan Wakil Ketua DPR Drs. Muhaimin Iskandar serta tidak ketinggalan pula puluhan pejabat mentri lainnya.

Disamping itu Muktamar Nahdlatul Ulama ke-30 Lirboyo juga sempat mengundang perhatian dunia Internasional, sehingga tak urung beberapa pengamat luar negeri datang ke Pondok Lirboyo. Mereka antara lain Prof. Mitsou Nakamura (Jepang), Dr. Robin L Bush (Amerika Serikat), Andre Fiellard Phd (Prancis) dan lain-lain.

Dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-30 ini menghasilkan keputusan diantaranya memilih Almaghfurlah KH. Sahal Mahfudz sebagai Rois Am dan KH. Fakhruddin Maturo sebagai wakilnya.

Sementara terpilih sebagai ketua umumnya adalah KH. Hasyim Muzadi. Perhelatan akbar di Lirboyo ini ditutup oleh Wakil Presiden Megawati Sukarno Putri pada hari Jumat 27 Desember 1999 M kira-kira pukul 14.00 Wib.

Pada Muktamar Nahdlatul Ulama ke-30 ini delegasi Muktamar terdiri dari 305 Pengurus NU Cabang dan 25 Pengurus Wilayah. Selain itu tercatat pula beberapa peserta yang terdiri dari calon cabang luar negri, seperti Irak, Mesir, Malaysia, Jepang, Iran, Brunai Darussalam dan Alumni Lirboyo dari Ummul Quro Mekah.

Saat pembukaan Muktamar, ditaksir ada sekitar tujuh ratus ribu warga Nahdliyyin dari berbagai kalangan dan profesi ikut hadir di Pondok Lirboyo. Mereka tumpah ruah di seputar lokasi Aula Al-Muktamar, tempat dimana Muktamar NU-30 berlangsung. Tidak hanya itu, pembukaan tersebut juga ditayangkan secara live oleh stasiun televise swasta RCTI dan SCTV, serta diliput oleh pelbagai media masa baik cetak maupun elektronik.

Selama perhelatan Muktamar berlangsung, untuk memeriahkannya digelar pula aneka pameran stand dan bazar. Bahkan saking meriahnya hingga ada sekitar 600 stand dan 500 pedagang kaki lima yang ikut berpartisipasi. Sementara dilapangan Campurejo dan Bujel juga diadakan kegiatan Seni Budaya, Mulai dari Pencak Silat, Pagelaran Wayang Kulit, Qosidah, dan Dangdut yang sengaja mengundang beberapa artis ibukota seperti Evi Tamala. Wallahu A’lam Bishawab.

Baca Juga; Sejarah Berdirinya Masjid Agung Lawang Songo Pondok Lirboyo

Follow Instagram; @pondoklirboyo

Subscribe; Pondok Lirboyo

 

One thought on “Menapak Tilasi Perhelatan Muktamar NU Ke-30 Di Pondok Lirboyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.