LirboyoNet, Kediri – Dimulai dengan tahlil yang dipimpin oleh KH. A. Habibulloh Zaini, KH. M. Anwar Manshur kemudian membuka kitab Al Hikam di atas meja beliau. Para alumni dengan segera membuka tutup bolpoin mereka untuk mengisi baris-baris kalimat hikmah dalam kitab yang dikarang oleh syaikh Ibn Athoillah itu.
Jika dibandingkan dengan rutinan Kamis Legi yang sudah-sudah, para alumni yang datang hari itu, Kamis (04/08) jauh lebih banyak. Mereka sampai rela memaknai kitab mereka di dalam warung-warung milik ndalem. Serambi sudah tidak mampu untuk memuat alumni yang datang.
“Ja’alanallahu wa iyyakum minal aidin wal faizin wal maqbulin kulla ‘amin wa antum bil khoir. Kami meminta maaf lahir dan batin kepada seluruh alumni pesantren Lirboyo. Selanjutnya, dalam kitab yang kita baca tadi, kita diingatkan bahwa dalam setiap musibah harus (dihadapi dengan) sabar. Mudah mudahan kita terus bisa mujahadah, sehingga mendapat hidayah Allah, walladzina jaahadu fiina lanahdiyannahum subulanaa,” buka KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus dalam sambutannya.
Selanjutnya, beliau memohon doa restu dari hadirin atas dimulainya program-program baru yang telah dicanangkan oleh Himasal (himpunan alumni santri Lirboyo). Termasuk diantaranya, Himasal Haji & Umroh. Program yang menawarkan perjalanan haji dan umroh bagi alumni, muhibbin, dan masyarakat luas ini dibuka secara resmi pagi itu juga. Sebagai wujud syukur, pembukaan pengajian Kamis Legi itu juga disertai dengan undian umroh gratis bagi dua alumni yang beruntung.
Setelah semua mengumpulkan kupon yang telah lebih dulu dibagikan sebelum pengajian, Mbah kiai War (panggilan santri untuk KH. M. Anwar Manshur) diminta untuk mengambil kupon secara acak. Keluarlah nama M. Azidul Umam dari Malang. Undian yang kedua diambil oleh Mbah kiai Habib. Kertas itu bertuliskan nama Lukman asal Mojokerto. “Alhamdulillah, saya senang sekali. Mungkin umroh ini adalah hadiah dari Allah atas pernikahan saya. Syukron ya Allah,” ungkap Lukman.
Sebelumnya, KH. A. Fahrurrozi Burhan, ketua tim Divisi Ekonomi Himasal menyatakan, program baru Himasal ini selayaknya mendapatkan dukungan penuh dari Himasal, baik wilayah maupun cabang. Pun, program ini adalah salah satu cara untuk berkhidmah kepada pondok. Karena dari biaya umroh yang dibayarkan, akan dipotong untuk infaq kepada pondok pesantren Lirboyo serta untuk tambahan biaya operasional Himasal itu sendiri.
Di akhir rangkaian pengajian Kamis Legi, Mbah kiai War mengajak seluruh hadirin membaca fatihah yang diperuntukkan bagi almaghfurlah KH. Muhammad Subadar, yang wafat pada Sabtu (30/07) lalu. “Awake dewe kelangan wong alim (kita telah kehilangan orang alim),” tekan beliau.
Agama ketika kehilangan ulamanya, seperti mulut yang rontok giginya. Tiada bertaring dan kuat lagi. Tidak ada yang bisa menggantikannya, karena ilmu yang dipunyainya ikut serta dibawa. Teruntuk KH. Muhammad Subadar, Al Fatihah.][