LirboyoNet, Kediri—Selepas sekolah malam, ribuan santri bergegas menuju Aula Al Muktamar. Kitab dan sajadah mereka tinggal di kelas. Itu karena malam itu Sabtu (15/10) mereka ingin menyambut kedatangan tamu agung. Tamu agung itu tiba sekitar pukul 23.00 WIs. Mereka adalah rombongan Kirab Resolusi Jihad, yang terdiri dari empat bus dan beberapa kendaraan pengiring. Kirab ini telah dimulai dari Banyuwangi para 13 Oktober lalu, dan akan berakhir di Jakarta pada 22 Oktober mendatang.
Pondok Pesantren Lirboyo menjadi salah satu titik yang dijadikan tujuan Kirab Resolusi Jihad tahun 2016. Sebelumnya, pada hari yang sama, rombongan yang berangkat dari Surabaya ini telah bersilaturahim ke berbagai tempat. Misalnya, Ponpes Rejoso, Tebuireng, Denanyar, dan Tambakberas (Jombang) dan PCNU Kab. Nganjuk.
Setelah disambut dengan dendangan syair thala’al badru, rombongan kemudian berhenti di salah satu halaman komplek pondok. Di sana, terjadi serah terima bendera Nahdlatul Ulama, bendera Merah Putih, dan bendera Pataka Nahdlatul Ulama. Khusus untuk pataka, diserahkan kepada masyayikh Ponpes Lirboyo, yang malam itu diwakili oleh KH. Atho’illah S. Anwar. Pataka itu akan dibawa kembali oleh rombongan sebagai pusaka kirab, yang juga akan diusung dalam perjalanannya hingga upacara Hari Santri, 22 Oktober di Lapangan Banteng, Jakarta kelak.
Sesuai dengan agenda yang telah terjadwal, Setelah istirahat malam rombongan akan berziarah ke maqbarah muassis Ponpes Lirboyo keesokan harinya. Setelahnya mereka akan melanjutkan perjalanan dengan menuju makam KH. Ahmad Shiddiq dan KH. Hamim Jazuli (Gus Miek), desa Tambak Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.][