Kondisi Desa Lirboyo dan Sejarah Awal Berdirinya Pesantren

Agar lebih mudah memahami kondisi Desa Lirboyo sebelum berdirinya Pondok Pesantren ada tiga hal yang amat menonjol dalam Desa ini. Diantaranya;

Pertama, Dahulu, Desa ini merupakan kumpulan dan tempat orang- orang jahat, maling, bencoleng, perampok, pembunuh dan lain sebaginya, sehingga keberadaan mereka suka mengganggu masyarakat desa di sekitarnya, hal ini disebabkan pada jaman dahulu, Desa Lirboyo itu di kepung oleh rimbunan pohon yang mengelilinginya, sehingga tempatnya agak terpencil ke dalam, jika di lihat dari luar tidak terlihat sama sekali. Maka sangat nyaman bagi para penjahat yang ingin bersembunyi didalamnya, para penjahat itu berasal dari berbagai daerah baik dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka biasanya berkumpul di Desa ini.

Kedua, Selain enak dihuni oleh orang-orang jahat, keberadaan Desa yang di kelilingi rimbunan pohon itu tenyata amat di sukai oleh makhluk halus, apalagi pada jaman kerajaan Mataram Islam, di sana terdapat seseorang yang diyakini sebgai waliyullah, beliau merupakan delegasi dari raja Mataram guna menyebarkan Agama Islam di Desa Lirboyo, kemugkinan misi dakwahnya tidak berhasil dikarenakan terlalu banyaknya para penjahat, sehingga yang mau bertaubat hanya sebagian dari kalangan jin. Termasuk kehadiran waliyullah itu ternyata amat terkenal di kalangan bangsa lelembut, tidak sedikit dari bangsa jin ini yang tabarukan dan belajar Agama Islam kepada Waliyullah yang satu ini. Setelah beliau meninggal dunia, karena jin-jin pendatang itu sangat suka tinggal di Desa Lirboyo, sebuah pemukiman yang dikepung oleh rimbunan pohon, kebanyakan dari mereka masih tetap berdomisili sampai kedatangan Mbah Kiyai Manab bahkan hingga sampai detik ini.

Ketiga, Desa Lirboyo itu sebelum di huni oleh Mbah Kyai Manab, merupakan Desa orang non muslim, tidak ada agama Islam, dan sangat banyak di huni oleh makhluk jin dan lelembut sehingga amat wajar jika Mbah Kiyai Manab tidak tahan atas segala cobaan yang menderanya baik di luar maupun dalam.

Sekilas Desa Lirboyo

Lirboyo adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Mojoroto Kota madya Kediri Jawa Timur. Pada tahun 1908 di Desa ini telah berdiri 40 hunian rumah tangga.

Kemudian pada tahun 1910 berdirilah sebuah Pondokan santri yang dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Lirboyo. Diprakarsai oleh Almaghfurlah Simbah KH. Sholeh Banjarmelati, seorang yang Alim dari Desa Banjarmelati dan dirintis oleh salah satu menantunya yang bernama Almaghfurlah Simbah KH. Abdul Karim, seorang yang ‘alim berasal dari Magelang Jawa Tengah.

Lirboyo merupakan Desa angker yang dahulunya banyak di huni dedemit dan Bangsa jin, tidak sedikit dari para penduduknya yang melakukan aksi rampok, makar dan segala tindak tanduk kriminalitas tingkat tinggi, nama Lirboyo yang terdiri dari kata (Lir) diartikan dengan selamat, sedangkan kata (Boyo) diartikan dengan bahaya, sebenarnya asal mula nama Lirboyo itu dulunya banyak yang mengucapkan (Nerboyo) jadi (ner) itu slamet, sedangkan (boyo) diartikan dengan bahaya.

Beberapa dekade selanjutnya, istilah Nerboyo berkembang menjadi Lirboyo. Istilah pergantian (ner) menjadi (lir) begitu sakral di lidah masyarakat sampai saat ini masyarakat Indonesia lebih mempopulerkan Lirboyo ketimbang Nerboyo. Tidak banyak orang tahu apa penyebab Desa ini di namakan Nerboyo atau istilah sekarangnya adalah Lirboyo.

Jauh di pedalamannya, tepat di jantung Desa ini berdiri sebuah -Pondok Pesantren Salaf yang mungkin terbesar se Jawa- sebab melihat dari jumlahnya yang mencapai hampir kurang lebih empat puluh ribu santri.

Selain karena telah melahirkan banyak tokoh Kyai Ulama dan Umara. Pondok Pesantren Lirboyo juga telah memiliki peran penting yang paling berpengaruh bagi Nahdlatul Ulama dan terutama Pemerintahan Jawa timur.

Di samping nilai pendidikannya yang sudah amat teruji sehingga dalam usianya yang terbilang tua , karena sudah memasuki dari 113 tahun Pondok Pesantren Lirboyo saat ini telah menjadi (Negara) pendidikan yang tidak saja menyumbangkan jasa besar bagi peradaban Indonesia, lebih-lebih bagi umat Islam dan Agama Islam itu sendiri.

Letak Geografis Pondok Lirboyo

Jika melihat letak geografisnya, tentu tidak ada yang menarik di Pesantren ini yang berdiri diatas tanah gersang, akan tetapi di usianya yang 113 tahun, banyak bangunan yang berdiri mewah dan terbilang cukup gagah.

Jika masuk lewat pintu arah barat, maka bersiaplah melihat gedung megah yang dibangun oleh pabrik Gudang Garam sebagai hadiah diselenggarakannya acara muktamar 30 Nahdlatul Ulama pada tahun 1998, bangunan ini menghabiskan kurang lebih dana satu milyar yang berdiri tegak di atas tanah seluas 8 hektar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.