Apel Kebangsaan Banser Meneguhkan Kedaulatan Bangsa

  • Hisyam Syafiq
  • Mei 21, 2017

LirboyoNet, Kediri—Dalam rangka hari lahir Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) ke-83, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Timur memperingatinya dengan melakukan Kirab Kebangsaan. Kirab ini adalah bentuk napak tilas Banser akan pergerakan Ansor, di mana Ansor dilahirkan di Banyuwangi, tepat saat diselenggarakan Muktamar NU ke-9, pada 10 Muharram 1353 H./24 April 1934 M. Kirab yang dimulai dari Banyuwangi sejak beberapa hari lalu, diakhiri pada Sabtu, (20/05) kemarin di lapangan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Apel Kebangsaan ini diikuti oleh tidak kurang dari 10.000 anggota Banser se-Jawa Timur. Mereka datang dari berbagai daerah, baik se-karesidenan Kediri, hingga kota dan kabupaten lain di Jawa Timur. Mereka yang datang itu terdiri dari beberapa elemen Banser. Antara lain, Detasemen Khusus Asmaul Husna 99 (Densus 99), Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas), hingga Banser Maritim (Baritim).

Dalam amanatnya, Dr. Soekarwo, Gubernur Jawa Timur menegaskan bahwa apel ini berguna untuk merefleksikan diri pada perjuangan ulama terdahulu. Dengan begitu, makna kemerdekaan yang telah diraih akan bergelora di batin para nahdliyin, khususnya anggota Banser. “Kita patut berterima kasih kepada para ulama. Mereka telah bersusah payah membangun dan mendidik kita ilmu agama, disertai balutan nilai-nilai kebangsaan.”

Lebih dari itu, ia memuji peran Banser bagi kedaulatan negara Indonesia. “Banser telah mampu membuktikan diri dalam menjaga keutuhan NKRI dengan berbagai kegiatannya yang positif,” tukas pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini.

Dalam Orasi Kebangsaan, satu sesi setelahnya, Ketua Umum GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas memberi peringatan yang tegas bagi siapapun yang berusaha mengganggu kedaulatan NKRI. “Ansor tidak sepakat dengan HTI, terutama dalam konsep bernegara dan berbangsa. Ansor membela sungguh-sungguh keutuhan bangsa Indonesia.” “Sahabat-sahabat,” sapanya kepada para hadirin, “negara ini didirikan oleh para ulama dan kiai-kiai panutan kita. Jika ada yang mengatakan negara ini negara thoghut, negara kafir, ini sama saja menginjak harga diri kita. Jika ada yang ingin mengacaukan bangsa Indonesia, apa yang kita lakukan?” sontak hadirin berteriak, “Lawan!”.

Tentu, Gus Yaqut meneruskan, perlawanan kita harus patuh pada aturan hukum. “Tetaplah dalam satu komando. Jangan terprovokasi oleh adu domba yang dilancarkan pihak-pihak tidak bertanggungjawab.”

Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut juga menginstruksikan kepada seluruh anggota GP Ansor dan Banser, untuk mengenakan atribut Ansor dan Banser dalam berbagai kegiatan keagamaan, terutama dalam segala bentuk kegiatan dalam bulan Ramadan. “Ini sebagai bukti bahwa Banser tidak lupa terhadap masjid, mushola, langgar, dan kiai sebagai pondasi dalam memperoleh ilmu agama.”

Turut hadir dalam Apel Kebangsaan ini segenap pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, yakni KH. M. Anwar Manshur, KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus. Juga terlibat dalam apel ini, KH. M. Anwar Iskandar selaku Wakil Rois Syuriah PWNU, Kapolda Jawa Timur  Irjen Pol Machfud Arifin, Walikota Kediri Abdulloh Abu Bakar, dan tokoh-tokoh kebangsaan lain.

0

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.