LirboyoNet, Kediri –Keistiqimahan dalam mengaji adalah sebuah nilai yang sangat besar. Tidak hanya semasa masih mondok di ponpes Lirboyo saja, bahkan ketika sudah muqim di rumah masing-masing, meski sesibuk apapun, para alumni tetap meluangkan waktu untuk mengaji. Melalui Pengajian kitab Al-Hikam yang digelar setiap kamis legi di tiap bulannya, sambung ‘alaqoh (Interaksi batin) antar guru dan murid tetap dilestarikan. Hingga kemarin (21/04), ratusan bahkan ribuan alumni mengikuti pengajian rutinan Al-Hikam kamis legi yang terakhir untuk tahun ini.
Dalam pengajian yang dilaksanakan di serambi masjid lawang songo ini, ratusan bahkan ribuan mutakhorijin ponpes Lirboyo hadir. Mereka datang dari berbagai wilayah tidak hanya jawa timur, namun juga profinsi-profinsi lain di sekitarnya. Seperti Solo, Semarang, Magelang, bahkan terpantau ada mobil berplat nomor Jakarta. Mutakhorijin yang rumahnya dekat, seperti Nganjuk, atau Trenggalek kebanyakan memilih mengunakan kendaraan roda dua. Sementara yang rumahnya jauh memilih mengadakan rombongan menggunakan mobil pribadi.
Pengajian dimulai sekitar pukul 09.00 WIS dan selesai sekitar pukul 11.00 WIS. Pengajian ini seperti biasanya dimulai dengan tahlil dipimpin oleh beliau KH. A. Habibullah Zaini, dan dilanjutkan dengan pembacaan kitab Syarah Al-Hikam KH. M. Anwar Manshur. Para alumni yang hadirpun dengan khusyu’ menyimak kata demi kata petikan indah kitab Al-Hikam karya Syaikh ibn Atho’illah tersebut. Baris demi baris kitab kuning yang mereka bawa dimaknani gandul ala pesantren. “Ning ndunyo kui kenek bilahi ojo heran. Patrah penggawehane wong ono ndunyo.”Dawuh beliau. Jika diartikan kurang lebih, Hidup didunia itu jika terkena cobaan jangan heran. Memang sudah semestinya seperti itu. “Dadi ojo ngersula”, Maka jangan sampai kita mengeluh. Beliau berkali-kali menjelaskan jikalau dalam menjalani hidup didunia senantiasa diterpa kesusahan, maka jangan sampai berkeluh kesah. “Dunyo penjarane wong mukmin. Sak penak-penake wong urip ono penjara, tetep ora penak mawon”. Dunia merupakan lahan cobaan bagi kaum mukminin, dan kenikmatan sejati kelak sudah dijanjikan oleh-Nya di akhirat.
Setelah pengajian selesai dengan bacaan doa, para alumni tidak lantas bubar. Mereka bermushofahah, bersalaman dengan Kyai Anwar dan Kyai Habib. Meskipun antrian panjang mengular, mereka tetap rela menunggu untuk sekedar mendapat kesempatan sesaat bersalaman dengan sang guru.
Pengajian Al-Hikam yang kemarin menjadi yang terakhir untuk periode tahun ini (1436-1437 /2015-2016 M). Dan pengajian akan tetap disambung kembali insyaallah tahun depan, tepatnya tanggal 1 Dzulqo’dah 1437 H atau bertepatan dengan 4 Agustus 2016 M.
Diakhir acara juga diumumkan saldo Pengajian Al-Hikam sumbangan dari alumni untuk tahun ini mencapai Rp. 5.515.800,-. Dan jika dikalkulasikan, total semuanya menjadi kurag lebih Rp. 22.000.018.000,-.[]