Meriahnya Penutupan Lomba Ilmiah

LirboyoNet, Kediri – Di hari Jum’at, sebagaimana juga kebanyakan pesantren-pesantren salaf lain, bagi santri Lirboyo secara umum, tidak ada kegiatan yang wajib diikuti. Kegiatan mereka libur total, kecuali mereka yang aktif dalam kegiatan ektrakurikuler. Jika pada Jum’at-jum’at biasanya tidak ada yang spesial, berbeda ketika mendekati akhir tahun seperti sekarang ini. Karena dalam rangka mengisi hari libur tersebut, sekaligus memeriahkan peringatan Haul dan Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Lirboyo dan Madrasah Hidayatul Mutadi-ien, setiap menjelang akhir tahun selalu di gelar Pekan Lomba Ilmiah. Kegiatan ini sangat menghibur, pun demikian mampu memberikan banyak pelajaran bagi para santri, meski mereka hanya sekedar menjadi penonton perlombaan.

Seperti halnya Jum’at (17/03) kemarin, gemuruh suara  santri yang hadir membanjiri serambi keramik Masjid Lawang Songo Ponpes Lirboyo seakan tak lagi terbendung. Dengan berbagai posisi, mereka rela berdesak-desakan untuk menonton final Pekan Lomba Ilmiah. Dalam final lomba kemarin, ada salah satu cabang lomba yang paling meriah; Lomba Debat Hukum Islami. Dengan cerdas dan piawai pihak pro dan kontra mampu saling membantah argumen lawan debatnya dengan jawaban-jawaban ilmiah. Sebagai catatan, tema final kemarin adalah “Lebih berbahaya manakah, liberal atau radikal?” dan “NKRI harga mati”.

(Video selengkapnya dapat anda simak di sini.)

Final debat kemarin, menjadi pamungkas dari seluruh rangkaian Lomba Ilmiah Islami yang diselenggarakan sejak Jum’at 03 April 2017 silam. Setiap tahun, pekan lomba ini digelar dengan beragam tema dan jenis lomba yang terkadang tidak sama setiap tahunnya. Untuk tahun ini, ada sepuluh kategori, Hapalan naskah kitab Arba’in Nawawi, Al-Ajurumiyyah, Matan Taqrib, Alfiyah, Pildacil, Adzan dan Muroqqi, Musabaqah Tilawatil Qur’an, Cerdas Cermat Islami, Karya Ilmiah dan Presentasi, serta Debat Hukum Islam. Semuanya sudah rampung digelar, kecuali satu lagi, lomba rebana santri. Lomba tersebut rencananya akan digelar tanggal  07 April 2017.

Dalam penutupan kemarin, Agus Ahmad Kafabihi mengungkapkan, “Semoga dari lomba ini dapat muncul penerus-penerus yang habat.” Beliau juga menambahkan, “Kedepannya kalian bisa sampaikan kepada keluarga-keluarga di rumah, bahwa santri tidak kuper, dan santri bisa memiliki pandangan yang luas…”

Penutupan lomba kemarin juga menjadi momen istimewa bagi para pemenang. Jawara-jawara lomba langsung menerima hadiah dan piala, yang diserahkan secara langsung oleh dzurriyah Ponpes Lirboyo. Kepada para pemenang, diucapkan selamat. Dan bagi yang belum menang, jangan patah arang untuk tetap selalu bersemangat mempeng dan mencoba lagi tahun depan.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.