Merayakan Malam Kelahiran Nabi Muhammad

LirboyoNet, Kediri- Semua tokoh-tokoh dan orang yang berjasa dalam islam diperingati hari wafatnya. Di hari wafat mereka, orang-orang mengirimkan doa dan mengenang jasa-jasa yang telah dilakukan. Namun tidak dengan Nabi Muhammad SAW. Kita selalu memperingati hari kelahiran beliau. Itu merupakan salah satu keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain.

Ada beragam cara memperingati maulid nabi di Indonesia. Di Solo dan Jogjakarta ada istilah Sekaten, dan Grebeg Mulud, di Aceh, ada istilah Kenduri Maulud, di Cirebon ada Panjang Jimat, di Garut ada Ngalungsur, dan di Madura ada Muludhen. Semua tak lepas dari nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal. Namun yang tak kalah penting dari semua itu, masyarakat dituntun untuk mengingat kembali, jasa dan perjuangan nabi terbesar sepanjang masa ini.

Di Ponpes Lirboyo, perayaan maulid selalu digelar sederhana. Tak ada pawai atau karnaval. Para santri yang tidak pulang (Perayaan maulid di Ponpes Lirboyo selalu bertepatan dengan hari libur madrasah, sehingga banyak santri yang pulang), merayakan maulid dengan pembacaan kitab Maulid Al-Diba’i. sebuah kitab maulid yang amat terkenal karangan Syaikh ‘Abdurrahman Al-Diba’i (wafat 944 H). mengisahkan tentang perjalanan hidup dan perjuangan Nabi Muhammad SAW, sejak kecil hingga masa kerasulan. Bahkan menceritakan perjalanan nûr Nabi Muhammad SAW, sebelum beliau dilahirkan.

(Baca juga Malam Takdzim Maulidun Nabi.)

Kemarin malam (11/12) menjadi malam puncak peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Lirboyo. Karena malam kemarin bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal, malam kelahiran Nabi Muhammad SAW satu setengah millennium silam.

Acara dimulai pukul 20.00 WIs (Waktu Istiwa’). Dimulai dengan tawassul, dan diikuti pembacaan kitab maulid al-diba’i dari awal hingga akhir. Acara dihadiri oleh ribuan santri, mereka berjubel memenuhi serambi Masjid Lawang Songo Ponpes Lirboyo. Yang tidak mendapat tempat didalam, duduk di luar sembari tetap mengiringi acara lewat proyektor yang telah disediakan.

Dengan khidmat, mereka membaca dan menghayati makna penting dibalik kisah-kisah hidup Nabi Muhammad SAW yang tertuang dalam kitab Maulid Al-Diba’i. Setelah pembacaan sekitar satu jam, acara ditutup dengan doa.

Malam tadi, KH. M. Anwar Manshur selaku pengasuh utama berhalangan hadir karena sedang berada di tanah suci. Beliau beserta keluarga sedang menjalankan ibadah umrah.

Bagi yang hendak mengikuti video peringatan maulid di Ponpes Lirboyo, silahkan klik tautan ini.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.