LirboyoNet, Kediri – Sebagai agenda penutup rutunitas kegiatan LBM P2L (Lajnah Bahtsul Masa’il Pondok Pesantren Lirboyo) Selasa (08/05) lalu LBM mengadakan Bahtsul Masa’il Kubro, dalam agenda tahunan yang dilaksanakan selama dua hari ini, dilaksanakan di serambi Masjid Lawang Songo Lirboyo.
Bahtsul Masa’il yang diikuti oleh ratusan peserta ini, terdiri dari utusan kelas dilingkungan Madrasah Hidayatul Mubtadi’ien Lirboyo, Pondok-pondok unit dan Pondok-Pondok Pesantren Se-Jawa dan Madura.
Dalam sambutan Pembukaan Bahtsul Masa’il, Ketua Pelaksana Ust. Ahid Yasin mengatakan “ Bahtsul Masa’il Kubro ini merupakan puncak dari semua kegiatan yang dilaksanakan oleh LBM Lirboyo, karena nya kami memohon do’a restu dari seluruh peserta BMK, semoga acara ini dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi semua pihak,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan Mauidzoh Hasanah yang disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH. A. Idris Marzuqi. “ Begitu pentingnya fungsi Musyawarah bagi Masyarakat, sehingga apapun yang dihasilkan dalam forum ini, maka akan menjadi pegangan bagi masyakat, khususnya kaum Muslimin,” Ujar beliau ramah.
Senada dengan petuah yang disampaikan oleh Mbah Yai Idris, KH. M. Anwar Manshur mengatakan “Pada intinya Musyawarah adalah sebuah cara untuk menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi dimasyarakat, oleh karena yang dicari adalah hasil yang benar-benar bersumber pada kitab-kitab ulama salaf, bukan sekedar mencari kemenangan,” ujar beliau tegas.
Dalam Bahtsul Masail kali, beberapa materi diangkat sebagai pokok bahasan, sebagaian diantaranya adalah : Polemik seputar pengakuan Mahkamah Konstitusi, tentang hukum perdata anak hasil Zina, secara tegas seluruh peserta menolak keputusan MK tersebut, berdasarkan hasil pendalaman materi dan diskusi seluruh peserta. Riff
siip…
dengan musyawarah, selain mengetahui hukum problematika yg ada di masyarakat juga bisa melatih mental para insan “bersarung”nya…..