Mengulas Majalah Dinding Ar-Rabiet P3HMQ

Pendidikan formal memanglah penting,  namun tak kalah penting juga pendidikan di bidang agama. Banyak orang mengaku sebagai penganut agama Islam tetapi dalam kenyataannya kini bisa sangat jelas kita lihat bahwa mereka yang berstatus muslim tak sedikit yang dengan bangganya memamerkan kemolekan tubuhnya, kecantikan wajahnya, dan segala keunggulan yang mereka punya. Tak jarang juga mereka tunjukkan adab yang membuat para muslim sejati hanya bisa mengelus dada.

Lantas bagaimana cara kita menjadi muslim sejati? Caranya cukup simpel, tapi juga butuh kesabaran dan ketlatenan, yaitu “nyantri”  di pondok pesantren. Sebagaimana yang kita tahu, pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan yang mengajarkan materi tentang Islam. Bukan hanya materi, tapi juga praktek dan peraturan pondok yang super ketat.

Sebagian orang pasti beranggapan bahwa nyantri di pesantren adalah sebuah peyiksaan diri. Makan-minum seadanya, larangan keluar, kewajiban jama’ah, dan segala kegiatan sehari-hari yang menurut mereka monoton dan membosankan.  Apalagi untuk orang-orang yang hobi nge-trip, shopping,  dan selfie. Namun kini pondok pesantren telah berkembang menjadi tempat para perindu ilmu agama yang menarik, yang bisa mengikuti perkembangan zaman dan tetap selaras dengan kepentingan agama.

P3HMQ (Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat al-Qur’aniyyah),  begitulah pondok sederhana ini disebut. Berada di Kota Kediri Jawa Timur. Pesantren ini berdiri kokoh di bawah pengasuh yang masyhur dengan senyum ramahnya, KH. Abdullah Kafabihi Mahrus bersama dengan istri Nyai Hj. Azzah Noor Laila Muhammad yang selalu sabar dan telaten dalam mengajarkan kitab suci Al-Quran kepada seluruh santri putrinya.

Para pembaca yang budiman, seperti yang saya utarakan sebelumnya bahwa pesantren tidak hanya monoton dengan kegiatan yang itu-itu saja. Di P3HMQ ini banyak hal menarik yang terselip diantara kegiatan para santri yang begitu padat. Salah satunya adalah Majalah Dinding Ar-Rabiet. Ar-Rabiet bukanlah majalah dinding biasa. Ia sangat digandrungi oleh para penikmat tulisan dan berita. Bagaimana tidak, setiap edisinya selalu diisi dengan berita unik, menarik, dan yang pasti up to date. Mereka para pujangga yang gemar berkarya adalah sasaran utama untuk menjadi crew mading. Jumlah anggota yang terbatas bukanlah suatu masalah besar untuk menyalurkan bakat atas sebuah karya. Mereka diperkenankan untuk ikut andil dalam penerbitan mading setiap bulannya. Apalagi kini Ar-Rabiet menawarkan inovasi baru yang mengadakan semacam lomba karya tulis yang membuat orang yang tak suka menulis pun ikut serta dalam lomba tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.